ESDM Beri Jawaban soal HGBT Sebabkan Negara Kehilangan 1 Miliar Dolar AS
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. (Foto: Maria Trisnawati/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal potensi penerimaan negara yang hilang akibat kebijakan harggas murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT).

Sebelumnya Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan RI berpotensi kehilangan 1 miliar dolar AS atau Rp15,67 triliun.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menampik hal tersebut. Menurutnya dengan adanya kebijakan gas murah ini, negara ingin sektor industri dalam negeri semakin maju dengan menyesuaikan gas yang dibutuhkan oleh industri.

"Enggak! Tidak ada yang hilang," ujar Dadan kepada mwdia saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu, 6 Maret.

Meski begitu Dadan mengakui jika terdapat penurunan dari sisi penerimaan negara namun penurunan ini kemudian dikompensasi dengan peningkatan daya saing industri dalam negeri, pertumbuhan industri, peningkatan pajak akibat adanya kebijakan gas murah.

"Bukan hilang, tapi itu kan dimanfaatkan oleh industri sehingga industri jadi daya saingnya meningkat, pajak nambah, tidak ada PHK," beber Dadan.

Di sisi lain Dan juga mengatakan pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Kementerian Perindustrian terkait kelanjutan HGBT setelah tahun 2024.

"Kita sedang komuniklasi dengan Kementerian Perindustrian untuk mengkaji yang sekarang berjalan dan untuk melihat kelanjutannya berikutnya," sambung dia.