Bagikan:

JAKARTA — Direktur Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Kementerian Keuangan Deni Ridwan menyampaikan penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025, telah resmi ditutup pada hari Kamis 22 Februari 2024 pukul 10.00 WIB. Hingga penutupan, nilai penawaran yang masuk mencapai Rp23,92 triliun.

"Hari kamis kemarin 22 Februari 2024, pukul 10.00 WIB masa penawaran ORI025 telah ditutup. Saat ini kami masih melakukan rekonsiliasi data dengan pihak-pihak terkait. Sampai kamis pukul 10.00 WIB kemarin, book order mencapai ORI025 telah mencapai Rp23,92 triliun atau 81.952 frekwensi," ujarnya kepada VOI.ID, Jumat 23 Februari 2024.

Deni menyampaikan untuk ORI025 tenor 3 tahun (T3) pemesanan mencapai Rp19,38 triliun dengan transaksi sebanyak 52 frekuensi. Sedangkan, untuk ORI025 tenor 6 tahun (T6) sebesar Rp4,53 triliun dengan transaksi sebanyak 13 ribu frekuensi.

"Angka finalnya akan diumumkan setelah penetapan penerbitan ORI025 pada tanggal 26 February 2024," jelasnya.

Sebagai informasi, ORI025-T3 yang memiliki besaran imbal hasil sebesar 6,25 persen dan untuk ORI025-T6 yang memiliki besaran imbal hasil 6,4 persen. Pemerintah menetapkan target awal penjualan ORI025 sebesar Rp 25 triliun, dengan rincian Rp 15 triliun untuk tenor 3 tahun dan Rp 10 triliun untuk tenor 6 tahun.

Selain itu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) meraih penggalangan dana tebal dari hasil penerbitan SBN Ritel sepanjang 2023 sebesar Rp147,42 triliun.

Adapun, DJPPR Kemenkeu juga telah merilis jadwal penerbitan SBN ritel 2024. Totalnya, ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur pada tahun 2024. Setelah ORI025, pemerintah akan menerbitkan Sukuk Ritel seri SR020 dengan masa penawaran (tentatif) mulai 1 Maret 2024.