Bagikan:

JAKARTA - Harga beras yang masih tinggi masih menjadi polemik di kalangan masyarakat. Bukan hanya soal harga yang tinggi, kini beberapa ritel modern pun mulai kehabisan stok.

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, kelangkaan dan kenaikan harga beras awal 2024 ini terjadi lantaran Indonesia belum memasuki masa panen.

Sehingga, para petani belum memiliki pasokan beras yang memadai untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Tanah Air.

"Produksi beras domestik memang lagi terbatas. Saat ini, masih paceklik dan kira-kira sampai April (2024). Panen besar kemungkinan baru akhir April atau awal Mei 2024," ujar Khudori kepada VOI, Kamis, 22 Februari.

Khudori menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Januari-Februari 2024 ini masih terbilang kecil.

"Produksi dua bulan itu masih kurang 2,8 juta ton untuk menutupi kebutuhan konsumsi di dua bulan tersebut," katanya.

Dia menambahkan, kondisi beras saat ini memang krusial karena ada ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Terlebih, panen besar diprediksi baru terjadi pada Maret mendatang dengan surplus yang diperkirakan mencapai 0,97 juta ton.

Hanya saja, Khudori menilai, surplus ini juga akan menjadi rebutan banyak pihak terutama untuk mengisi jaring-jaring distribusi yang sebelumnya kering karena paceklik.

"Ini memang krusial, Maret ada Ramadan dan April Idulfitri. Penting buat pemerintah untuk memastikan pasokan beras dalam jumlah memadai. Jika tidak, harga potensial naik dan bisa menimbulkan kegaduhan, bahkan berdampak ke soal sosial-politik," ucapnya.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis, 22 Februari, harga beras premium naik tipis 0,37 persen menjadi Rp16.270/kg dan beras medium naik 0,64 persen menjadi Rp14.230.

Meski begitu, harga beras tersebut melambung jauh di atas Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 7 tahun 2023, yakni sebesar Rp13.900-Rp14.800 per kg untuk beras premium dan Rp10.900-11.800/kg untuk beras medium.