Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono seketika menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.

Pasalnya, anak dari Mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut bakal dilantik menjadi Menteri ATR/BPN hari ini.

Agus Harimurti dikabarkan akan segera menggantikan posisi Menteri ATR/BPN sebelumnya yakni Hadi Tjahjanto yang saat ini akan ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

AHY pernah melaporkan harta kekayannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Oktober 2016 silam saat dirinya hendak mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Sebulan sebelumnya, AHY mengundurkan diri dari militer dengan jabatan terakhir Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning berpangkat mayor.

Berdasarkan dokumen elektronik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) AHY yang diunduh dari situs resmi LHKPN, total kekayaannya saat itu mencapai Rp20.405.125.024.

AHY tercatat memiliki tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp6.772.645.000.

Rinciannya, bangunan seluas 90 meter persegi di Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri dengan NJOP Rp.1.063.195.000. Harta ini dia peroleh dari 2004-2016.

Selain itu, dia juga memiliki tanah dan bangunan seluas 208 meter persegi dan 60 meter persegi di Jakarta Selatan dengan NJOP Rp3.127.530.000. Harta ini dia peroleh dari 2003-2016.

Diketahui, AHY memiliki tanah seluas 978 meter persegi di Kabupaten Bogor yang berasal dari hasil sendiri dan hibah dengan NJOP Rp2.581.920.000. Harta ini dia peroleh dari 2005-2016.

Dalam dokumen LHKPN, AHY juga melaporkan mobil Toyota Vellfire tahun 2012 dengan nilai jual Rp550 juta, dan tercatat memiliki perusahaan PT Exquisite Indonesia yang merupakan hasil sendiri, yakni diperoleh dari 2010-2016 dengan nilai jual Rp360 juta.

Di samping itu, AHY turut melaporkan harta bergerak lainnya berupa logam mulia yang diperolehnya sendiri pada 2012 senilai Rp324 juta, logam mulia yang berasal dari warisan dan hibah hasil perolehan 2011-2016 senilai Rp199,8 juta, batu mulia dari hasil sendiri, warisan dan hibah perolehan 2003 senilai Rp40 juta serta benda bergerak lain dengan nilai jual Rp125 juta.

Dalam dokumen LHKPN, AHY juga melaporkan memiliki simpanan dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar AS, masing-masing totalnya Rp6.920.360.024 dan 511.332 dolar AS.

Dalam LHKPN-nya, AHY melaporkan tidak memiliki utang maupun piutang.