Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli menekankan hilirisasi yang perlu dilakukan ke depannya untuk industri nikel adalah industrialisasi.

"Semua capres cawapres di debat utamakan hilirisasi. Tapi yang ingin kita tekankan adalah hilirisasi yang dimaksud di sini sebenarnya ada industrialisasi," ujar Rizal dalam Energy Corner yang dikutip Kamis, 15 Februari.

Ia menjelaskan, industrialisasi yang dimaksud adalah produk pertambangan dan komoditas mineral tidak hanya berhenti pada produk antarsepert ferronikel, nikel pig iron (NPI) dan nikel mate.

"Kita harus turun jauh ke bawah artinya harus ada industrialisasi baru yang dibangun oleh pemerinta. Kalau tidak pasti semua diekspor ke China karena memang yang investasi dari China," beber Rizal.

Dikatakan Rizal, selain China, RI juga mengekpor hasil hilirisasi nikel ke negara lain seperti Jepang dan Korea dalam jumlah kecil.

Untuk itu, ia menegaskan, RI perlu melakukan industrialisasi agar produk yang diekspor adalah produk jadi sehingga meningkatkan nilai tambah.

"Ini yang harus dilakukan pemerintah sesegera mungkin dan dapat nilai tambah yg tinggi. Kalau perlu kita impor produk jadi ke negara lain bukan kita ekspor barang produk antara atau setengah jadi," pungkas Rizal.