JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sekitar 4,8-5,2 persen pada 2024 ini.
"Apindo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam rentang 4,80 persen hingga 5,20 persen," ujar Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani di Jakarta, Senin, 5 Februari.
Shinta menilai, hal ini disebabkan karena adanya persistensi tren perlambatan pertumbuhan dunia dan Indonesia.
"Proyeksi rentang pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dalam rentang 4,80 persen hingga 5,20 persen didasarkan pada tren perlambatan ekonomi global akibat dari tekanan geopolitik serta inflasi dan suku bunga yang masih tinggi," katanya.
Di samping itu, kata Shinta, saat ini struktur ketenagakerjaan Indonesia masih positif dibandingkan pada 2022.
Berdasarkan data BPS Agustus 2023, penduduk usia kerja meningkat 3,17 juta orang yang diikuti dengan peningkatan angkatan kerja sebesar 3,99 juta orang dan jumlah penduduk yang bekerja menjadi 139,8 juta orang atau penyerapan tenaga kerja turut meningkat 4,55 juta orang.
Meskipun angka pengangguran masih tinggi, yakni sebesar 7,86 juta orang. Namun, jumlah orang yang menganggur berkurang 0,56 juta orang dalam setahun (periode Agustus 2022-Agustus 2023).
BACA JUGA:
"Namun, situasi yang dihadapi akan menantang di tengah perlambatan ekonomi," ucap dia.
Menurut Shinta, perlambatan ekonomi dapat memiliki dampak signifikan terhadap lapangan pekerjaan. Selama periode perlambatan, perusahaan cenderung mengurangi produksi dan investasi yang dapat mengakibatkan pemangkasan tenaga kerja.
"Di tengah kerlambatan ekonomi, tantangan yang mungkin akan dihadapi adalah meningkatnya pengangguran karena lapangan pekerjaan yang tersedia dan pembukaan lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor ekonomi menjadi terbatas," imbuhnya.