JAKARTA - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR menjelaskan, ada tiga masalah umum dalam pengelolaan air di Indonesia.
Pertama, yaitu kelebihan air. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya banjir.
"Kemudian, kekurangan air yang akan berdampak pada kekeringan dan juga kerentanan pangan," ujar Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Muhammad Adek Rizaldi yang menyampaikan sambutan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia dalam agenda Seminar FGD Solusi Penanganan Banjir dan Rob Kota Semarang Berbasis Partisipatif secara daring, Rabu, 31 Januari.
Permasalahan ketiga atau terakhir adalah terkait kualitas air itu sendiri. Apabila kualitas air itu sudah tercemar, nantinya diperlukan banyak sumber daya agar dapat dimanfaatkan sebagai air minum maupun air baku.
"Ketiga hal tadi merupakan tantangan ke depan terkait dengan pengelolaan sumber daya air bagi kami semua," katanya.
Hal tersebut menjadikan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, adil dan ramah lingkungan merupakan salah satu isu krusial sedang dihadapi Indonesia.
Pada kesempatan sama, Adek Rizaldi kembali mengingatkan bahwa Indonesia sudah terpilih sebagai tuan rumah dari penyelenggaraan 10th World Water Forum yang akan digelar di Bali, pada 18-24 Mei 2024.
BACA JUGA:
Kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
"Forum ini bertujuan untuk memberikan platform bagi berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam hal pengelolaan sumber daya air," imbuhnya.