Bagikan:

Whoosh Disebut Tak Terlalu Laku, Stafsus Erick Thohir Buka Suara

TANGERANG - Viral di media sosial X, layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh disebut sepi penumpang. Bahkan, ada pula yang menyebut bahwa moda transportasi ini tidak terlalu laku alias tidak diminati masyarakat.

Informasi tersebut disampaikan oleh akun bernama @reinharthrm. Dalam unggahannya, dia menyertakan unggahan foto yang menggambarkan keadaan gerbong Whoosh yang telihat sangat sepi. Bahkan, ada juga yang menyebut layanan Whoosh dinilai tak terlalu laku.

“Whoosh kondisinya sepi begini. Posisi kereta udah jalan, bukan nunggu penumpang,” tulis akun tersebut dikutip, Selasa, 30 Januari.

Menanggapi hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, jumlah penumpang pada moda transportasi massal Whoosh memang fluktuaktif. Artinya, kadang mengalami peningkatan atau pun penurunan pada waktu-waktu tertentu.

“Kita tunggu saja, mungkin kan sekarang lagi turun. Jangan cuman berapa hari langsung kita ini dibilang sepi,” ujar Arya, di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Selasa, 30 Januari.

“Bisa saja jamnya lagi enggak (ramai), berapa banyak penumpang sebulannya. Kan ada laporan dari KCIC nanti,” sambungnya.

Menurut Arya, kondisi ini tidak hanya dialami moda transportasi perkertaapian namun juga maskapai penerbangan. Dia bilang, pada waktu-waktu tertentu tingkat keterisian kursi penumpang atau okupansi tak selalu dalam posisi selalu penuh.

“Jangan karena ada satu orang naik kereta pada jam itu, kita bilang sepi, enggak bisa. Coba naik pesawat pas hari-hari atau jam-jam lagi sepi,” ucap Arya.

Berdasarkan data PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), hingga 27 Januari 2024, sudah sebanyak 1,4 juta orang yang menggunakan Whoosh untuk melakukan mobilitas Jakarta-Bandung dan sebaliknya.

Saat ini, rata-rata okupansi berkisar sekitar 60 sampai 80 persen. Pencapaian volume penumpang harian tertinggi di angka 21.000 penumpang terjadi di bulan November 2023 dan masa angkutan Nataru Desember 2023-Januari 2024.