Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Keuangan akan menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) untuk tambahan penyaluran bantuan sosial (bansos) pada 2024.

Adapun bansos tambahan tersebut di antaranya, Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp200.000 untuk tiga bulan pertama 2024 yang akan disalurkan pada Februari.

Sehingga total bantuan yang akan diberikan untuk masyarakat sekitar Rp600.000 kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Selain itu, Pemerintah melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras (BPB) hingga Juni 2024.

Bantuan beras ini akan diberikan untuk 22 juta penerima bantuan pangan (PBP) yang masing-masing menerima 10 kg beras per bulan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyampaikan sebagian besar anggaran untuk bansos sudah ada dalam APBN.

Meski begitu, Febrio menyampaikan untuk memenuhi semua kebutuhan anggaran bansos akan ada beberapa perubahan pos anggaran yang bisa direalisasikan dari kebutuhan anggaran lainnya.

“(Sumber dana bansos) sebagian besar kan sudah ada di APBN tapi ini kan memang ada beberapa perubahan-perubahan yang mungkin sifatnya merespons kondisi yang ada di masyarakat dan global. Nah ini tentunya kita akan carikan,” tutur Febrio kepada awak media, Senin 29 Januari.

Menurut Febrio, semua kebutuhan anggaran bisa terpenuhi dan jika terdapat kebutuhan yang sifatnya membutuhkan intervensi APBN akan tetap siap lantaran dari awal pemerintah telah menyiapkan hal tersebut.

Febrio menyampaikan, anggaran dalam APBN bersifat fleksibel lantaran untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat dan meredam shock absorber perekonomian.

Selain itu, anggaran APBN juga disiapkan untuk menjadi bantalan sosial masyarakat yang disebabkan oleh gejolak global maupun domestik.

"Kita untuk mengelola APBN itu fleksibel jadi kita memang selalu siapkan seperti beberapa tahun terakhir. Jadi kalau misal ada kebutuhan di masyarakat yang disebabkan gejolak yang kita lihat di pasar global, APBN bisa tetap siap," jelasnya.