TPN Ganjar Mahfud Sebut Indonesia Belum sampai Tahap Hilirisasi Nikel, Baru Smelterisasi
Wakil Sekretaris TPN Ganjar Mahfud, Hotasi Nababan (Foto: Tangkapan layar YouTube)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud MD menilai, penciptaan nilai tambah melalui komoditas nikel di Indonesia saat ini belum mencapai tahap hilirisasi, melainkan baru sebatas smelterisasi.

Wakil Sekretaris TPN Ganjar Mahfud, Hotasi Nababan mengatakan, kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD menetapkan target pertumbuhan ekonomi 7 persen jika terpilih di Pemilu 2024. Kata dia, salah satu mesin yang diandalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah hilirisasi.

Contohnya komoditas nikel, Hotasi mengatakan, proses hilirisasi dari bijih nikel mentah menjadi baterai masih sangat panjang. Karena itu, dia nilai apa yang terjadi sekarang bukanlah hilirisasi tapi smelterisasi.

“Salah satu mesin daripada pertumbuhan adalah hilirisasi. Nah hilirisasi seperti apa? ambil contoh nikel ya. Nikel ini proses hilirisasi sampai batterery cell masih panjang banget. Apa yang ada sekarang itu bukan hilirisasi menurut kami, itu masih smelterisasi,” katanya dalam acara ‘Dilema Hilirisasi Tambang: Dibatasi atau Diperluas?’ di Jakarta, Kamis, 25 Januari.

Hotasi pun mengibaratkan yang terjadi sekarang seperti memasak rendang.

Menurut dia, saat ini masih dalam tahap merebus daging.

“Smelter itu masih tahap pertama merebus dagingnya, belum meracik bumbu yang rumit, belum mamasak yang rumit,” ucapnya.

Lebih lanjut, Hotasi bilang, untuk mencapai hilirisasi ini perlu inovasi dan riset. Bahkan, memaksa investor untuk membagikan teknologinya agar bisa mencapai tahap pembuatan baterai.

“Kita perlu kerja keras untuk inovasi, riset agak memaksa investor membagi teknologinya supaya sampai kita ke kanan (battery cell),” ujarnya.