JAKARTA - Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) PT Modal Rakyat Indonesia (ModalRakyat) menargetkan penyaluran pembiayaan perusahaan mencapai Rp1,8 triliun sepanjang 2024 ini.
CEO ModalRakyat Christian Hanggra mengatakan, pihaknya menutup tahun buku 2023 dengan pendanaan sekitar Rp1,4 triliun. Kredit yang disalurkan menyasar segmen small, medium-sized business (SMB) atau usaha kecil dan menengah (UKM).
"Segmennya lebih ke SMB. Tentunya, banyak yang didanai itu di segmen perdagangan, seperti logistik dan e-commerce. Target pembiayaan di tahun ini Rp1,8 triliun," ujar Christian kepada wartawan, dikutip Selasa, 23 Januari.
Christian menyebut, mayoritas peminjam dana (borrower) ModalRakyat berasal dari perusahaan maupun individu yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Untuk (borrower) corporate, kami ada di atas 200 klien. Kalau untuk pendanaan borrower individu ada 10.000-an," katanya.
Di samping itu, dia menambahkan bahwa menjelang pesta demokrasi pada Februari 2024 mendatang, pihaknya melihat banyak pemain yang akan wait and see.
BACA JUGA:
Hal itu, kata Christian, mengacu data Badan Statistik (BPS) yang mana saat pemilu terjadi, maka outstanding pinjaman atau penyaluran, baik bank, multifinance maupun P2P akan cenderung mengalami penurunan. Namun, setelah pemilu selesai, lanjut dia, outstanding pinjaman atau penyaluran akan kembali stabil atau bahkan naik.
"Jadi, mungkin di semester I (2024) sedikit banyak akan terdampak. Semester II (2024) nanti akan normal lagi," imbuhnya.
Adapun sepanjang 2024 berjalan, ModalRakyat diketahui telah memberikan pendanaan sebesar Rp30 miliar secara year-to-date atau dari Januari 2024 sampai hari ini.