JAKARTA - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Susiwijono Moegiarso menyampaikan pada tahun 2024 KEK menargetkan tambahan realisasi investasi baru sebesar Rp77,5 triliun dan tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 38.277 orang.
Susiwijono menyampaikan pada tahun 2023, realisasi investasi bertambah sebesar Rp66 triliun dan realisasi penyerapan tenaga kerja bertambah sebanyak 57.005 orang, serta jumlah pelaku usaha bertambah sebanyak 89 perusahaan/industri.
Menurut Susiwijono, hingga akhir tahun 2023, capaian kinerja 20 KEK telah berhasil memberi kontribusi realisasi investasi sebesar Rp177,5 triliun.
"Seluruh 20 KEK juga berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha/industri sebanyak 331 perusahaan," jelas Susiwijono dalam keterangan resminya, Kamis 18 Januari.
Pada tahun 2023, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) melakukan kajian terkait dengan dampak positif KEK terhadap ekonomi daerah dan perekonomian nasional.
Adapun beberapa kesimpulan utama yang dapat yaitu bahwa secara umum sebagian besar KEK berkembang dan berkinerja baik atau sangat baik, dan secara keseluruhan investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian dengan tren yang cenderung meningkat selama periode 2019-2023.
KEK Industri dengan kinerja yang cukup baik berada atau berbatasan di wilayah Pusat Pertumbuhan Ekonomi (PPE), dan memiliki anchor investor, tingkat aglomerasi industri/bisnis yang baik, investasi berdaya saing tinggi, dan tingkat ketersediaan infrastruktur pendukung yang lebih baik.
Sebaliknya, KEK manufaktur yang berada di posisi terluar atau di daerah yang sedang bertransformasi menuju sektor manufaktur dan jasa-jasa, akan memiliki daya saing tinggi jika mengolah sumber daya alam atau hilirisasi sumber daya alam.
Susiwijono menyampaikan keberadaan event nasional/internasional di KEK bertema pariwisata memberikan dampak signifikan untuk mempercepat perkembangan KEK tersebut, seperti pada KEK Lido, KEK Mandalika, dan KEK Tanjung Lesung.
Sedangkan KEK bertema digital dan kegiatan jasa lainnya mampu berkembang dengan baik di tengah berbagai tantangan yang bervariasi.
“Secara keseluruhan, dapat disimpulkan investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap ekonomi daerah dan perekonomian nasional, dengan tren yang cenderung meningkat selama periode 2019 – 2023,” ujar Susiwijono.
Susiwijono menjelaskan dalam rangka meningkatkan kinerja KEK secara menyeluruh dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK perlu melakukan evaluasi penyelenggaraan KEK sesuai dengan keputusan Sidang Dewan Nasional KEK di awal 2023 dan kesepakatan rencana realisasi investasi dan tenaga kerja yang disampaikan pada Rapat Kerja KEK pada akhir tahun 2022.
Selanjutnya diperlukan koordinasi guna pengambilan langkah penyelesaian atas permasalahan yang dihadapi, serta memastikan pembangunan dan pengembangan KEK dapat berjalan dan mencapai target yang sudah direncanakan.
Penyelenggaraan KEK tentunya tidak terlepas dari peran stakeholder terkait, baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Melihat potensi dari sejumlah KEK yang ada saat ini, Pemerintah akan senantiasa mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia.
Salah satu upaya untuk optimalisasi pengembangan KEK adalah melalui koordinasi debottlenecking isu pembangunan dan pengelolaan KEK dengan Pemerintah Daerah (Dewan Kawasan KEK) dan Kementerian/ Lembaga terkait serta sinkronisasi kebijakan.
SEE ALSO:
Susiwijono menegaskan dalam pengembangannya, KEK masih membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai stakeholder. Melalui debottlenecking tantangan pengembangan KEK selama ini, diharapkan kinerja KEK kedepan dapat lebih optimal.
“Hampir semua tantangan dan isu strategis sudah kita bahas bersama. Terima kasih atas kerja sama dengan 19 Kementerian/ Lembaga. Forum ini bermanfaat untuk menyelesaikan berbagai isu strategis, terutama dalam mendukung pelaksanaan KEK sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian kita.” ungkap Susiwijono.