JAKARTA - PT Pertamina International Shipping menandatangani kerja sama pembangunan 15 kapal tanker Medium Range (MR) dengan Hyundai Mipo Dockyard.
Penandatanganan rencana pembangunan 15 tanker MR ini disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, di Mokpo, Korea Selatan, 8 Januari 2024.
CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan pengadaan kapal tanker ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang PIS untuk mendukung ketahanan energi nasional maupun ekspansi internasional. Di mana dari 15 kapal tanker tersebut, sebanyak 10 unit akan dioptimalkan untuk pemenuhan market internasional melalui anak usaha PIS, yakni PIS Asia Pacific.
“Peremajaan armada merupakan langkah penting untuk memperkuat keandalan dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 18 Januari.
Adapun penambahan armada ini berkisar total lebih dari 700 juta dolar AS, dengan proses pengerjaan diselesaikan secara bertahap hingga tahun 2026. Rinciannya adalah 5 tanker masing masing berkapasitas 50 ribu ton untuk pengangkutan produk BBM, 5 tanker untuk pengangkutan minyak mentah, dan 5 tanker untuk pengangkutan produk petrokimia.
Peremajaan kapal ini, kata Yoki, juga sejalan dengan regulasi internasional yang diatur oleh IMO (International Maritime Organization) terkait dengan standar keamanan dan keselamatan, di mana kapal tanker harus berkontruksi double hull atau berplat ganda. Sehingga jika terjadi risiko benturan pada kapal, kapal memiliki keamanan berlapis.
“Ini sebagai upaya pengembangan bisnis dan menangkap peluang baru di pasar. Beberapa kapal sejenis yang ditempatkan di Singapura telah berhasil terutilisasi untuk pasar pihak ketiga internasional,” kata Yoki.
BACA JUGA:
PIS memilih Hyundai Mipo Dockyard yang merupakan bagian dari HD Hyundai Group melalui beberapa aspek penilaian dan parameter, di antaranya adalah kemampuan shipyard untuk memenuhi kebutuhan market standar internasional.
“PIS memilih shipbuilding partner melalui prosedur procurement yang berlaku di perusahaan. Pada dasarnya, PIS terbuka bagi shipyard manapun untuk menjadi mitra dalam pembangunan kapal. Tentu ada persyaratan-persyaratan yang mutlak harus dapat dipenuhi oleh shipyard, termasuk di antaranya persyaratan teknis, kapasitas shipyard, kompetensi, dan kemampuan finansial," pungkas Yoki.