JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi untuk bergerak konsolidasi di rentang area 7.160 – 7.260 pada perdagangan hari ini, Kamis 11 Januari. Tim Riset Phintraco Sekuritas memandang IHSG diperkirakan bergerak sideways pada rentang konsolidasi 7.200-7.300 di Rabu pasca rebound pada perdagangan sebelumnya.
"Secara teknikal, slope pada indikator Stochastic RSI dan MACD telah menurun sehingga peluang IHSG untuk konsolidasi akan lebih besar," tulis riset Phintraco Sekuritas.
Dari dalam negeri, rilis data Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2023 berada di angka 217,9 atau tumbuh sebesar 0,1% year-on-year (YoY). Indeks tersebut menguat dari periode November 2023, yakni 207,9 yang didorong dari meningkatnya pertumbuhan penjualan bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman, dan tembakau.
Di sisi lain, pelaku pasar global mengantisipasi data inflasi AS yang yang berpengaruh besar terhadap kebijakan suku bunga The Fed mendatang. Sementara itu, Gubernur Bank Sentral Inggris Andrew Bailey akan melakukan pidato yang kemungkinan besar memberikan beberapa indikasi terkait jadwal pemangkasan suku bunga.
Dengan seluruh sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas menyematkan rekomendasi buy on support seperti INTP dan mencermati saham ADMR, BTPS, MIKA, ERAA, dan ANTM.
Sementara Tim Riset Yugen Bersinar Sekuritas menilai pergerakan IHSG saat ini sedang melalui fase teknikal rebound, setelah terkoreksi pada beberapa waktu sebelumnya.
"Selama resisten level terdekat belum mampu ditembus maka IHSG masih memiliki potensi untuk kembali melemah," tulis riset tersebut.
BACA JUGA:
Meski demikian, kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang bagi kenaikan IHSG. Hal ini terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir beberapa waktu lalu. Selain itu, masih tercatatnya capital inflow secara year-to-date (YtD) juga masih menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Yugen merekomendasikan saham AALI, SMGR, AKRA, ICBP, JSMR, BMRI, dan TLKM.