JAKARTA - Pemerintah menargetkan 600.000 unit motor listrik dapat disalurkan pada 2024 ini. Namun, melihat motor listrik subsidi yang masih sepi peminat sepanjang 2023, apakah target tahun ini bisa dicapai?
Mengutip laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa) per 4 Januari 2024, hanya 11.532 motor listrik subsidi yang tersalurkan dari target 200.000 unit di 2023.
Sementara itu, untuk 2024 sendiri, sebanyak 9.070 masih dalam proses pendaftaran, 460 terverifikasi dan belum ada satu pun motor listrik subsidi yang tersalurkan.
Angka ini jelas jauh dari harapan. Sebab, menurut Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 tahun 2023 sebagaimana telah diubah dengan Permenperin Nomor 21 tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua, pada pasal 4 ayat (2) menerangkan bahwa Pemerintah Indonesia menargetkan 200.000 unit terjual untuk 2023 dan 600.000 unit pada 2024.
Berkaca dari target di 2023, yaitu 200.000 unit, maka secara angka hal ini cukup jauh dari yang diharapkan. Sebab, masih ada 188.468 kuota yang belum digunakan.
Jika berbicara target 2024 ini, rasanya akan jauh lebih sulit untuk dicapai karena mencapai tiga kali lipat dari target sekarang. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi menyebut, pemerintah sedang dalam tahap menyesuaikan regulasi yang ada.
"Ini kalau saya perhatikan pemerintah masih menyesuaikan lagi terkait dengan peraturannya dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 ke Perpres Nomor 79 Tahun 2023. Artinya, mungkin nanti peraturan menteri juga pasti ada penyesuaian, ini kan pastinya akan ada waktu juga untuk itu," ujar Budi saat dihubungi VOI, Kamis, 4 Januari.
Budi menambahkan, perlu adanya pemerataan dealer-dealer di setiap daerah Indonesia. Sehingga akses masyarakat untuk bisa membeli motor listrik mudah.
BACA JUGA:
"Tinggal sekarang bagaimana percepatan untuk penyebaran penjualan di kota-kota atau kabupaten," kata Budi.
Dia mengaku, pihaknya siap memenuhi produksi 600.000 unit yang ditargetkan pemerintah. Sebab, lanjut Budi, pihaknya sudah mempersiapkan hal tersebut sejak awal.
"Kami sudah antisipasi dari awal kalau secara kapasitas produksi memang pemerintah masih memberi 600.000 unit (subsidi motor listrik) kami secara produksi siap. Karena, sekarang pun sebetulnya makin banyak produsen sepeda motor listrik yang sedang mengajukan proses Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Honda kemarin sudah, kemudian ada merek lainnya juga," tuturnya.
"Semakin lama semakin banyak tipe dan merek sepeda motor yang sudah TKDN 40 persen. Artinya, potensi untuk masyarakat bisa mendapatkan yang TKDN semakin mudah," imbuhnya.