Bagikan:

JAKARTA - Pagu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ini mencapai Rp3,76 triliun.

Adapun sebesar Rp350 miliar di antaranya merupakan anggaran untuk program subsidi atau bantuan pembelian motor listrik, yang pada tahun ini ditargetkan mampu mencapai 50.000 unit.

Target tersebut menurun dari target 2022 yang mencapai 200.000 unit dengan total anggaran disiapkan sebanyak Rp1,4 triliun.

Sayangnya, pada tahun lalu pemerintah dinilai gagal total lantaran program subsidi bantuan pembelian motor listrik hanya terealisasi 11.532 unit saja dengan anggaran yang terserap Rp80,7 miliar.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, salah satu alasan kuota subsidi motor listrik pada 2023 tidak terpenuhi karena penyaluran subsidi baru dimulai April 2023.

Kemudian, syarat-syaratnya disederhanakan dan baru berlaku pada September 2023.

"Pada 19 September 2023, pemerintah mengubah syarat penerima bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) per unit motor sehingga lebih mudah dan terbuka untuk semua kalangan. Perubahan persyaratan tersebut mendorong peningkatan pembelian sebesar 567 persen," ujar Menperin Agus dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin, 15 Januari.

Agus mengatakan, salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik adalah terkait dengan kemampuan dari komponen baterai yang diproduksi saat ini.

Sebab, pengisian daya yang dinilai terlalu lama membuat minat masyarakat akan motor listrik menjadi rendah.

Terkait hal tersebut, Agus menyebut, pihaknya akan lebih aktif menjalin komunikasi dengan para produsen sepeda motor listrik untuk menetapkan standarisasi baterai.

Menurutnya, bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu hal penting adalah baterai.

"Jadi, komponen tersebut harus bisa memiliki durasi yang lama, panjang dan baterainya harus bisa mudah dicas. Sehingga, baterai itu menjadi kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor listrik," kata dia.

Meski begitu, Agus optimistis, target program subsidi motor listrik pada 2024 ini akan tercapai.

"Hal ini sejalan dengan mulai ramainya produk yang dipasarkan sehingga konsumen bisa memilih lebih banyak sesuai kebutuhan," imbuhnya.