Bagikan:

JAKARTA - Konglomerat Sukanto Tanoto melalui perusahaan propertinya, Pasific Eagle Real Estate telah membeli sebuah hotel mewah di Shanghai dari pengembang China, Dalian Wanda Group. Hal ini dilakukannya seiring dengan perluasan investasi di bidang propertinya.

Transaksi tersebut tidak diketahui berapa besarannya. Namun, dari situs real estate Mingtiandi melaporkan bahwa Pacific Eagle bisa membayar sebanyak 1,7 miliar yuan (240 juta dolar AS) setara Rp3,72 triliun (Rp15.491 per dolar AS) untuk Wanda Reign on the Bund.

Tanoto pun mempunyai kekayaan 3,15 miliar dolar AS setara Rp48,8 triliun dan menduduk peringkat 20 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes per Desember 2023.

Adapun hotel Wanda Reign on the Bund merupakan hotel mewah dengan 193 kamar di distrik tepi laut Bund yang bersejarah di Shanghai. terkenal dengan bangunan art deco bergaya Barat yang dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Dibuka pada bulan Juni 2016, Wanda dilaporkan menghabiskan 3,4 miliar yuan untuk membangun hotel bintang tujuh, menjadikannya hotel termahal yang dibangun di Tiongkok.

“Sebagai investor jangka panjang, Pacific Eagle Real Estate mengakuisisi Shanghai Wanda Reign di hotel Bund untuk pelestarian modal,” kata juru bicara Pacific Eagle melalui email melansir Forbes, Kamis, 4 Januari.

Wanda Reign akan menjadi hotel investasi kedua Pacific Eagle setelah Mondrian Duxton Singapore dengan 304 kamar, yang dibuka Juli 2023 lalu.

Pacific Eagle—bagian dari grup perusahaan Royal Golden Eagle (RGE) milik keluarga Tanoto—telah membuat terobosan di pasar real estate Singapura dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, perusahaan membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin di kawasan perbelanjaan Orchard Road Singapura seharga 868 juta dolar Singapura (645 juta dolar AS) setara Rp9,99 triliun. Rencana untuk membangun kembali properti tersebut belum diselesaikan.

Selain investasi properti di Singapura, Pacific Eagle, bekerja sama dengan China Resources Capital, juga membangun Pacific Eagle Center, gedung perkantoran 21 lantai di Beijing.

Perusahaan juga sedang mengembangkan Prospect Park, sebuah kawasan bisnis yang terdiri dari 19 blok perkantoran di ibu kota Tiongkok, dan pengembangan perumahan di Kota Rizhao di provinsi Shandong tenggara Tiongkok. Di luar Asia, Pacific Eagle memiliki properti komersial di London dan Munich.

Selain terjun ke bidang real estat, Tanoto juga merambah ke bisnis pembuatan tisu. Bulan lalu, RGE menawarkan untuk membeli Vinda International Holdings, pembuat tisu terbesar di Tiongkok, seharga 26 miliar dolar Hong Kong (3,3 miliar dolar AS). Kesepakatan ini terjadi setelah akuisisi OL Papeis Brasil oleh unit RGE Bracel pada Januari 2023.

Grup ini menginvestasikan 500 juta dolar AS untuk membangun fasilitas kertas tisu dan pulp di Brasil.

Tanoto, 74, mendirikan RGE lebih dari 50 tahun yang lalu, ketika ia membuka toko suku cadang sederhana yang dikenal sebagai Toko Motor di Medan, Indonesia. Bisnis ini telah berkembang menjadi perusahaan global dengan lebih dari 60.000 karyawan dan operasi yang mencakup pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.

Bracell miliknya adalah salah satu produsen selulosa khusus terbesar, yang digunakan dalam segala hal mulai dari tisu bayi hingga es krim.