Bagikan:

JAKARTA - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan investor pasar modal telah mencapai 12,15 juta per 27 Desember 2023. Angka ini tumbuh 17,88 persen dibandingkan tahun sebelumnya di 10,31 juta investor.

Adapun, jumlah investor tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebesar 5,25 juta, reksa dana 11,40 juta, surat berharga negara atau SBN 1 juta.

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Samsul Hidayat menyampaikan jumlah investor modal sekitar 99,69 persen merupakan jumlah investor lokal. Sementara investor asing hanya 0,31 persen atau sekitar 37.680.

Samsul melanjutkan, meskipun jumlahnya sedikit, tetapi dari sisi aset investor asing menguasai sebanyak 41,96 persen aset di pasar modal. Sementara itu, sisanya sebesar 58,04 persen aset di pasar modal dikuasai oleh investor lokal.

Adapun, berdasarkan C-BSET nilai aset investor mencapai Rp7.736 triliun atau tumbuh 15,02 persen secara tahunan. Adapun diantaranya 58,04 persen berasal dari total aset yang dikuasai oleh investor dalam negeri.

Samsul menyampaikan secara umum, komposisi antara investor lokal dan asing di pasar modal Indonesia masih tidak seimbang, tetapi masih ada potensi ke depannya.

"Potensi investor asing masih terbuka dari sisi jumlah investor yang masih sangat terbatas. Ini perlu kebijakan pemerintah agar mendorong asing," katanya dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI 2023, Jumat 29 Desember.

Menurut Samsul, pemerintah perlu membuat kebijakan yang lebih luas untuk menambah jumlah investor asing yang masih terbatas di pasar modal Indonesia ini, serta mempromosikan market Indonesia ke luar.

Samsul menyebut hingga saat ini dari sisi sebaran investor kegiatan pasar modal masih didominasi di Pulau Jawa dengan 67,58 persen investor, menyusul Sumatra 16,98 persen, Kalimantan 5,54 persen, Sulawesi 5 persen, Bali dan Nusa Tenggara 3,62 persen, serta Maluku dan Papua 1,18 persen.

Selain itu, transaksi investor ritel di pasar juga semakin berisi. Pada periode Januari–November 2023, ritel berkontribusi 38 persen atau Rp4 triliun dari Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH).

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan partisipasi investor ritel masih memiliki porsi transaksi tertinggi sepanjang 2023.

"Ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik," ucap Iman.

Selain itu, pada periode yang sama investor lokal institusi berkontribusi 28,7 persen atau Rp3 triliun. Sementara investor asing sebesar Rp3,5 triliun atau setara dengan 33,3 persen.