Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan selama momentum libur Tahun Baru hingga pesta demokrasi di 2024 mendatang stok ketersediaan bahan baku gula industri terjaga dengan aman.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, meskipun Indonesia mengalami dampak kekeringan panjang El Nino.

Namun, hal tersebut tak membuat penurunan stok gula industri secara signifikan.

"Gula internasional memang meningkat luar biasa dibandingkan 2022, tetapi alhamdulillah Indonesia mengalami anomali. Nah, sampai dengan 2023 ini semuanya baik-baik saja, jadi tidak ada perusahaan yang mengatakan dia kekurangan bahan baku," kata Putu kepada wartawan, Jumat, 29 Desember.

"Meskipun ke depan ini ada libur Tahun Baru dan pesta demokrasi, saya pikir untuk bahan baku ini sudah terjaga dgn baik, terutama di gula sudah berproses dengan bagus," sambungnya.

Putu menegaskan, harga gula dunia memang sedang tinggi. Dia menyebutkan harga gula internasional pada 2022 sekitar 18 sen per pound, kini naik drastis menjadi 28 sen per pound di 2023 ini.

Meski begitu, Putu menyebut hal itu tak terlalu berpengaruh besar terhadap harga gula di Tanah Air.

Hal itu lantaran adanya anomali yang mana apabila di tahun-tahun sebelumnya pada November-Desember perusahaan mengeluhkan soal harga hingga stok gula, di 2013 ini tidak demikian.

"Sampai dengan 2023 ini semuanya baik-baik saja, jadi tidak ada perusahaan yang mengatakan bahwa dia kekurangan bahan baku. 'Kenapa kami bisa begitu?' karena di 2022 kami menguatkan stok untuk gula konsumsi maupun gula industri," tutur Putu.

"Karena gula industri ada yang di-carry over dari 2022 ke 2023, sedangkan gula konsumsi kami perkuat volume stoknya. Jadi, ini berpengaruh baik sampai saat ini," tambah dia.

Oleh karena itu, Putu menegaskan bahwa Indonesia tak kekurangan bahan baku gula hingga beberapa waktu ke depan.

"Sehingga, semua kebutuhannya bisa dipenuhi," pungkasnya.