JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan ketersediaan bahan baku untuk industri makanan dan minuman (mamin) aman hingga 1-1,5 bulan ke depan.
Bahan baku bagi industri mamin itu meliputi gula, minyak goreng, tepung terigu, jagung hingga daging.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, stok komoditas pokok untuk untuk produksi makanan dan minuman olahan itu dapat memenuhi kebutuhan selama momentum Ramadan 2024.
"Begitu juga air minum dalam kemasan yang produksinya sebesar 32,6 miliar liter per tahun, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 32,5 miliar liter per tahun," ujar Menperin Agus dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 26 Maret.
Selain memastikan pasokan bahan baku, Agus menyebut bahwa pemerintah tengah berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan sumber alternatif seperti sagu.
Hal ini dikarenakan sagu potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif bahan pangan sumber karbohidrat utama nasional.
BACA JUGA:
"Karena Indonesia memiliki lahan sagu diperkirakan mencapai 5,5 juta hektare yang berpotensi menghasilkan 34,3 juta ton pati sagu," katanya.
Agus menilai, produk olahan sagu berupa beras analog sagu berpotensi menjadi pangan utama pengganti beras terutama pada saat terjadinya kelangkaan beras.
"Beras analog sagu juga memiliki keunggulan berupa kandungan resistance starch yang tinggi dan kadar glikemik indeks yang rendah, sehingga baik untuk mencegah diabetes," ucap dia.
Tak hanya sagu, Kemenperin juga mengenalkan berbagai produk industri makanan dan minuman lainnya melalui Bazaar Lebaran. Ajang tersebut juga menunjukkan tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok terus meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping menjaga ketersediaan stok di pasar, Agus menilai perlunya dukungan dengan pendistribusian yang tepat sasaran.