Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa Indonesia masuk peringkat ke-10 sebagai negara manufaktur terbesar di dunia.

Menperin Agus menyebut, posisi tersebut telah naik 6 peringkat sejak lima tahun terakhir berada pada peringkat ke-16.

"Ada sebuah laporan (report) yang disebut dengan Safeguard Global, yang mana pada 2023 Indonesia sudah masuk peringkat ke-10 sebagai negara manufaktur terbesar di dunia. Ini sebetulnya sesuatu hal yang bisa membanggakan bagi kami semua karena lima tahun lalu posisi kami di 16 besar," ujar Agus dalam temu media akhir tahun yang dipantau secara daring, Kamis, 28 Desember.

Agus mengatakan, dalam laporan itu disebutkan bahwa Indonesia sudah berkontribusi sebesar 1,4 persen terhadap produk manufaktur global.

Dia menambahkan, bahwa posisi ke-10 itu berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar yang memberikan kontribusi manufaktur global terbesar di Asia.

Hal itu pula yang menjadikan Indonesia bisa mengalahkan negara-negara besar lainnya di Asia seperti, India, Korea Selatan, bahkan Jepang.

"Jadi, (Indonesia) menjadi negara terbesar dan saya kira itu luar biasa," katanya.

Oleh karena itu, Agus pun membantah bahwa Indonesia tidak sedang mengalami proses deindustrialisasi saat ini.

"Jadi, apa benar pandangan orang itu bahwa Indonesia sedang deindustrialisasi, 'apa benar?' Pertanyaan besar bagi saya, dengan data statistik kayak Safeguard Global ini, kan, suatu lembaga yang tidak direkrut Kemenperin. Jadi, kan, kami tidak bisa nitip dong masukkin (Indonesia) 10 besar, kan, nggak bisa," ungkap dia.

"Jadi, kalau ada yang menanyakan atau berpandangan bahwa Indonesia sedang deindustrialisasi, saya kira kami ini semua siap untuk debat," imbuhnya.