Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) memasang PLTS pada Armada Floating Crane (FC) atau Kapal Derek Dwipangga.

Pemasangan PLTS pada FC Dwipangga ini merupakan percobaan pertama pada armada jenis Kapal Derek atau Floating Crane Barge.

Dioperasikan PTK sejak tahun 2021 lalu, pemasangan PLTS pada armada ini dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2023 dengan kapasitas 6,4 Kilowatt peak (kWp).

Sejak beroperasinya PLTS pada FC Dwipangga hingga akhir bulan November 2023, penggunaan PLTS tersebut mampu menghasilkan efisiensi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 3,26 Kilo Liter (KL).

Selain itu, penggunaan PLTS tersebut juga mampu menekan emisi gas buang sebesar 7,3 Ton CO2.

Upaya tersebut dilakukan oleh PTK guna menekan emisi gas buang karbon dioksida (CO2) dalam kegiatan operasionalnya.

Setelah pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pertama pada armada kapal Transko Pari 01 dan Energy Substitution Shore Connection di PTK Port Plaju.

“Kami secara terus menerus melakukan berbagai inovasi untuk turut serta dalam menekan gas buang dalam setiap operasional yang ada di PTK. Inovasi ini pun sejalan dengan program dekarbonisasi yang diharapkan berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG's) Poin 17 yaitu mengambil tindakan sesegera mungkin untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya," ujar Vice President Fleet & Ship Management PTK, Yudi Wibisono.

Asal tahu saja, FC Dwipangga merupakan kapal derek dengan ukuran kapal sepanjang 30 meter dan lebar 14 meter, serta memiliki kapasitas 25 ton.

Dioperasikan oleh 6 kru kapal PTK, FC Dwipangga beroperasi penuh untuk mendukung bisnis Refinery Unit VI Balongan di Cirebon untuk keperluan penyambungan pipa minyak terapung, pelayanan perbaikan jetty dan perawatan & perbaikan SBM (Single Buoy Mooring).

VP Legal & Relation PTK Sonny Mirath menyampaikan bahwa PTK secara masif menerapkan konsep ESG yaitu Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).

Di mana salah satu programnya yaitu dekarbonisasi yang sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.

“PTK berkomitmen untuk menjalankan menjadi Green Company dalam menjalankan bisnis jasa maritim yang terintegrasi. Mulai dari penerapan green shorebase, upaya perbaikan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Transko Care Environment, serta memaksimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan di kegiatan operasional PTK,” ujar Sonny.