JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Jakarta Utara akan diresmikan siang ini.
Nantinya, peresmian tersebut akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jam 11 nanti akan diresmikan Pompa Banjir Sentiong. Ini 5x10 meter kubik per detik, jadi 50 meter kubik per detik untuk pompa banjir," kata Menteri Basuki ditemui di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 11 Desember.
Pompa Banjir Sentiong itu sendiri telah dibangun oleh Kementerian PUPR bersama Pemprov DKI Jakarta selama 2020-2023 dengan biaya konstruksi mencapai Rp481,37 miliar.
Selain membangun pompa, lingkup pekerjaan Kementerian PUPR juga mencakup pembangunan tanggul dan normalisasi kali sepanjang 350 meter.
Basuki menilai, Pompa Banjir Sentiong bisa mengamankan 7 kecamatan di DKI Jakarta dari ancaman banjir.
Menurut dia, Pompa Banjir Sentiong juga bisa mengubah kondisi Kali Item menjadi tidak hitam lagi dengan kemampuan flushing atau penggelontoran lumpur pada musim kemarau oleh Pompa Banjir Sentiong.
"Ini yang (Bendungan) Sukamahi-Ciawi kemudian yang di (Bendungan) Katulampa. Ternyata, dari Katulampa kami punya bagian yang menerus ke arah Kali Item. Kemudian Kali Sentiong, ini lah yang nanti kami pakai untuk flushing," tuturnya.
"Sekarang memang hitam, tapi saya yakin kalau ini bisa kami fungsikan, enggak ada setahun pasti sudah enggak hitam lagi," imbuh Basuki.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengeklaim jika Pompa Ancol Sentiong telah beroperasi akan bisa mengurangi dampak banjir pada sembilan kelurahan di Jakarta Utara.
"Ini Sunter Agung, Sunter jaya, terus Tanjung Priok (genangannya) ketarik. Lalu sebagian Warakas, Papanggo, Gunung Sahari, Ancol, Kampung Bandan. Ada delapan sampai sembilan area kelurahan yang bisa diatasi atau termanfaatkan oleh proyek ini," kata Heru.
BACA JUGA:
Heru meminta seluruh jajarannya, terutama di Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar segera mempercepat koordinasi, serta akan mengkomunikasikan dengan pihak BBWSCC agar pembangunan Pompa Sentiong bisa dipercepat.
"Tadi saya minta dipercepat. Jadi, sebelum musim hujan tahun depan bisa selesai. Sehingga, saat momen musim hujan terlihat hasilnya (bisa tertanggulangi). Lalu, untuk dua pompa yang sudah ada bisa dipergunakan untuk (antisipasi musim hujan) yang dimulai pada Oktober ini," ungkap Heru.
Adapun pembangunan ini merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR, melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).