Jadi Perusahaan Pertama Terapkan AI, Berau Coal Berhasil Tekan Risiko Kecelakaan Kerja
Ilustrasi tambang (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

BERAU - PT Berau Coal menerapkan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam kegiatan pertambangannya. Manajemen PT Berau Coal mengatakan, hal ini ditujukan untuk menekan angka risiko kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah pertambangan batu bara.

Salah satu teknologi AI yang digunakan adalah Mining Eyes Analytics (MEA) yang dirancang dengan tujuan menerapkan pengawasan langsung jarak jauh untuk meminimalkan kontak fisik antara pekerja dan bahaya yang ada di area pit.

Wakil Kepala Teknik Tambang Berau Coal Arintoko Saputro mengatakan, Mining Eyes adalah sistem pengawasan canggih yang memanfaatkan jaringan terpusat kamera video yang terhubung untuk memantau dan merekam aktivitas di dalamnya secara komprehensif wilayah pertambangan.

"Sistem Mining Eyes memantau berbagai aktivitas, termasuk pekerja yang beroperasi di luar kabin, menjaga jarak aman antar unit, pengemudi truk, operator alat berat, dan personil lainnya," ujarnya saat ditemui di area Blok 7 Site Binungan Mine Operation 2, Rabu 6 Desember.

Arintoko menjelaskan, dengan menerapkan sistem Mining Eyes dalam operasi penambangan, pemantauan dan pengendalian secara keseluruhan dapat dilakukan secara signifikan ditingkatkan, meningkatkan langkah-langkah keselamatan dan memastikan ketat kepatuhan terhadap protokol keselamatan.

Ditemui dalam kesempaan yang sama, Health and Environment (SHE) Section Head PT Pamapersada Nusantara, mitra kerja PT Berau Coal, Zanuar, mengatakan MEA ini telah digunakan sejak Oktober 2023 dan masih membutuhkan tenaga manusia untuk memverifikasi temuan MEA di site seperti genangan air yang dianggap unit kendaran alat berat dan pengangkaut batu bara, mini tower yang dianggap manusia.

"Jadi ada intervensi atau verifikasi dari control room. Ketika benar langsung diintervensi. MEA juga dipasang di semua site," kata dia.

Dengan adanya MEA, kata dia, bisa mengurangi jumlah pengawas di lapangan dan memanfaatkan alat komunikasi jarak jauh.

Sementara Corporate Communication Superintendent Berau Coal, Rudini Rahim menjelaskan, PT Berau Coal termasuk perusahaan tambang batubara yang banyak berinovasi dengan penggunaan teknologi dan digitalisasi dalam operasional pertambangannya sebagai upaya perbaikan berkelanjutan untuk mewujudkan smart mining.

"Inovasi dan perbaikan berkelanjutan terus didorong untuk menghasilkan operasional yang produktif, efisien, aman dan hijau sehingga dapat mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan,"kata Rudini.

Rudi menambahkan, penggunaan AI yang dapat memonitor dan melaporkan pergerakan manusia dan unit alat berat di tambang menghasilkan operasi yang lebih produktif dan lebih aman karena kurangnya potensi bahaya atas interaksi manusia langsung dengan alat berat yang beroperasi atau berada di area yang memiliki risiko tinggi.