JAKARTA - Perusahaan batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami tekanan kinerja dengan mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan per kuartal III 2023.
Dalam laporan keuangan di laman BEI, dikutip Rabu 6 Desember, BYAN mencatatkan laba bersih 910,5 juta dolar AS atau sekitar Rp14,13 triliun (kurs jisdor Rp15.524 per dolar AS) pada 9 bulan pertama 2023. Laba bersih BYAN menyusut 44,05 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar 1,62 miliar dolar AS atau sekitar Rp25,26 triliun.
Turunnya laba bersih, BYAN sejalan dengan pendapatan yang menyusut 17,65 persen yoy menjadi 2,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp42,8 triliun, dibandingkan per kuartal III 2022 sebesar 3,34 miliar dolar AS atau sektar Rp51,97 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan BYAN ditopang dari batu bara sebesar 4,52 miliar dolar AS, diikuti pendapatan non-batubara sebesar 948,56 juta dolar AS. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar 2,72 miliar dolar AS.
Adapun, pelanggan ekspor terbesar BYAN dengan kontribusi di atas 10 persen yaitu China National Machinery Import and Export Corporation dengan menyumbang pendapatan sebesar 201,61 juta dolar AS.
Sedangkan pendapatan dari pihak lainnya masing-masing di bawah 10 persen, totalnya mencapai 2,18 miliar dolar AS. Menariknya, meski pendapatan turun, beban pokok perseroan justru naik 37,54 persen yoy menjadi 1,43 miliar dolar AS per 30 September 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,04 miliar dolar AS.
Alhasil, laba bruto BYAN turun 42,58 persen yoy menjadi 1,32 miliar dolar AS, dibanding kuartal III 2022 sebesar 2,30 miliar dolar AS. Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode BYAN tercatat sebesar 451,04 juta dolar AS, termasuk di dalamnya kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya yang berkaitan dengan devisa hasil ekspor sebesar 141,57 juta dolar AS.
Baca juga:
Capaian itu juga turun dibandingkan periode sama 2022 sebesar 1,32 miliar dolar AS. Berdasarkan neraca, total aset BYAN susutbayan resources menjadi 2,83 miliar dolar AS per 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar 3,94 miliar dolar AS.
Liabilitas perseroan turun menjadi 664,63 juta dolar AS, dibanding posisi akhir 2022 sebesar 1,95 miliar dolar AS. Sedangkan ekuitas naik menjadi 2,16 miliar dolar AS, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar 1,99 miliar dolar AS.