Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, tingkat indeks kepercayaan industri (IKI) seharusnya bisa lebih tinggi dari perolehan yang sudah dicapai.

Diketahui, IKI pada November 2023 berada di 52,43 poin.Posisi tersebut meningkat 1,73 poin dari posisi Oktober yang tercatat mencapai 50,70.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif menilai, sebenarnya IKI tersebut bisa lebih tinggi. Namun, kata dia, ada dua hal yang menyebabkan IKI hanya berada di 52,43.

"Sebenarnya IKI pada November 2023 ini bisa lebih tinggi dari 52,43," kata Febri dalam rilis penilaian IKI bulan November di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 30 November.

Menurut Febri, faktor pertama adalah karena program harga gas bumi tertentu (HGBT) yang belum berjalan dengan baik.

"Kami melihat dan telah mendengarkan laporan ada industri peserta program HGBT yang sudah membeli gas di atas 6 dolar AS per MMBTU," ujarnya.

Febri mengatakan, faktor kedua adalah pengendalian barang impor yang belum berjalan efektif di lapangan.

Pasalnya, kata dia, Kemenperin masih menemui banyak barang impor yang beredar, terutama untuk produk tekstil.

Sehingga, produksi di industri subsektor tekstil tersebut menderita, dan tingkat IKI-nya juga mengalami kontraksi.

"Dua hal itu menjelaskan harusnya IKI November 2023 jauh lebih tinggi dari 52,43," imbuhnya.