YOGYAKARTA – Dalam beberapa tahun belakangan, tren bekerja di perusahaan startup semakin menjamus, khususnya bagi kalangan anak muda yang baru saja lulus kuliah. Hal ini karena startup menawarkan jam kerja yang fleksibel serta kesempatan mempelejari seluk beluk berusahaan yang sedang berkembang. Lantas, apa untung rugi berkarier di industri startup?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda mengetahui apa itu startup beserta contohnya.
Apa itu Startup?
Kata startup merupakan serapan dari Bahasa Inggris yang bermakna bisnis yang baru saja dirintis.
Menurut Indeed, startup adalah perusahaan yang dirintis oleh satu atau beberapa pengusaha. Dengan kata lain, startup dapat diartikan sebagai perusahaan yang baru masuk atau masih berada pada fase pengembangan atau penelitian untuk menemukan pasar maupun mengembangka produknya.
Sebuah bisnis bisa disebut sebagai starup bila memiliki minimal tiga faktor, yakni pendiri atau founder, investor atau pemilik dana, dan produk atau layanan.
Perusahaan rintisan atau startup bertujuan memberikan layanan atau produk unik ke pasar. Layanan yang dihadirkan oleh startup diharapkan dapat memecahkan masalah tertentu yang dihadapi oleh konsumen.
Contoh Startup
Beberapa contoh perusahaan startup yang sudah populer di Tanah Air, yakni Gojek (penyedia layanan transportasi online), Tokopedia (e-commerce), OVO (penyedia layanan keuangan), Bukalapak (e-commerce), Traveloka (penyedia layanan pemesanan tiket pesawat dan booking hotel), dan Shopee (platform toko online bagi toko ataupun distributor resmi).
Untung Rugi Berkarier di Industri Startup
Terdapat beberapa kelebihan berkarier di industri startup, khususnya bagi mereka yang masih muda atau fresh graduate yang baru memaasuki dunia profesional, seperti:
- Punya kesempatan untuk belajar lebih banyak
- Jam kerja fleksibel
- Mendapatkan pengalaman unik
- Minim pengawasan
- Punya peluang untuk berinovasi
Kendati memiliki beberapa keuntungan, bekerja di industri startup juga punya potensi kerugian, di antaranya:
- Keamanan pekerjaan yang tidak pasti
- Beban kerja berat
- Durasi kerja lama
- Gaji lebih sedikit
- Sumber daya terbatas
Secara lebih rinci, berikut penjelasan tentang untung rugi berkarier di industri startup.
Kelebihan Berkarier di Industri Startup
1. Punya kesempatan untuk belajar lebih banyak
Umumnya, startup mempekerjakan karyawannya berdasarkan keahlian tertentu. Akan tetapi, tak jarang perusahaan rintisan yang pada akhirnya memberikan peran yang lebih besar kepada setiap karyawan dalam organisasi untuk mengimbangi kekurangan karyawan secara keseluruhan.
Hal ini bisa menjadi keuntungan besar, khususnya bagi para profesional baru, sebab memberikan banyak kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang mungkin tidak bisa dipelajari di perusahaan yang lebih mapan. Selain itu, para profesional baru juga akan memiliki akses langsung ke prang-orang di belakang startup dan bisa belajar dari mereka di setiap langkah.
2. Jam kerja lebih fleksibel
Sebagian besar startup menawarkan jam kerja yang lebih fleksibel. Bahkan tak sedikit yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah.
3. Mendapatkan pengalaman unik
Pengalaman bekerja di industri startup sangat berbeda dengan perusahaan jenis lain. Misalnya, beberapa perusahaan rintisan menawarkan tempat tidur siang atau ruang tidur siang yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat sebentar. Sedangkan di perusahaan startup lainnya, mungkin menyediakan makan siang harian untuk karyawannya.
4. Minim pengawasan
Keuntungan berkarier di industri startup yang lainnya yakni minimnya pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan. Karyawan seringkali diizinkan untuk mengambil keputusan sendiri sesuai peran profesionalnya dan berkesempatan berkontribusi terhadap kemajuan startup.
5. Punya peluang untuk melakukan inovasi
Para profesional baru yang berkarier di industri startup kerap diberikan kesempatan yang luas untuk menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga berkontribusi terhadap perkembangan dan kesusesan startup
Kerugian Berkarier di Industri Startup
1. Keamanan pekerjaan tidak pasti
Berkarier di industri startup seringkali tidak menjamin stabilitas atau keamanan pekerjaan. Sebagai contoh, ada karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan rintisan yang baru berjalan selama dua tahun, dan setelah jangka waktu tersebut, mereka harus mencari pekerjaan lain karena perusahaan startup tersebut tutup.
2. Beban kerja lebih berat
Para profesional yang bekerja di perusahaan startup punya tanggung jawab yang lebih besar ketimbang di perusahaan lain yang lebih mapan. Bagi sebagian orang, ini merupakan keuntungan. Namun, bagi yang lainnya, hal ini dapat menyebabkan stres karena beratnya beban kerja dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan.
3. Durasi kerja lebih lama
Tak sedikit karyawan startup yang diharuskan bekerja selama berjam-jam, bahkan tetap bekerja di hari libur. Hal ini berlaku pada masa-masa awal berdirinya startup, sebab perusahaan harus segera memanfaatkan tren agar dapat terus berkembang. Umumnya, karyawan startup bekerja sejak puku 09.00 hingga 17.00
4. Gaji lebih sedikit
Gaji yang didapat dari perusahaan rintisan biasanya lebih kecil ketimbang perusahaan yang lebih mapan. Hal ini karena startup mimiliki pendanaaan yang terbatas.
Akan tetapi, kondisi ini biasanya dapat berubah ketika perusahaan startup sudah mengalami pertumbuhan dan peningkatan pendapatan yang siginifikan.
5. Sumber daya terbatas
Sumber daya untuk mengembangkan bisnis startup seringkali terbatas, khususnya untuk startup baru yang pendanaannya masih terbatas.
Demikian informasi tentang untung rugi berkarier di industri startup. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.