Whitesky Facility Terima Dana Rp154,9 Miliar untuk Kembangkan Bandara di Indonesia
CEO Whitesky Group, Denon Prawiraatmadja menandatangani kerjasama dengan ADB Group. (IST)

Bagikan:

JAKARTA - Whitesky Group melalui anak usahanya Whitesky Facility menjalin kerja sama dengan ADB Group dengan nilai investasi awal sebesar 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp154,9 miliar (asumsi kurs Rp15.494 per dolar AS). Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bandara di Indonesia.

CEO Whitesky Group, Denon Prawiraatmadja mengatakan dana yang didapat dari investasi awal ini akan difokuskan untuk biaya-biaya operasional pengembangan bandara.

Adapun saat ini Indonesia mempunyai 270 bandara. Dimana 36 bandara di antaranya di kelola secara komersial oleh PT. Angkasa Pura (AP) I dan II (Persero).

“Melalui kerja sama ini nilai investasi awal senilai 10 juta dolar AS akan difokuskan kepada biaya-biaya operasional dalam pengembangan bandara. Baik bandara-bandara yang mungkin kita kerja sama dengan BUMN atau bandara dibawah penggelolaan Kementerian Perhubungan,” kata Denon dalam keterangan resmi, Jumat, 17 November.

Denon mengatakan kerja sama ini didasari dengan besarnya peluang pasar pengguna jasa angkutan udara yang pasca pamdemi COVID-19 terus meningkat.

Lebih lanjut, Denon mengatakan mengacu pada data INACA dalam white papernya, di tahun 2025 jumlah penumpang dan pergerakan pesawat di Tanah Air sudah kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, kata Denon, maka pengembangan infrastruktur udara, khususnya bandara menjadi kunci utama dalam menyuskseskan bisnis transportasi nasional.

Jika berbicara bahwa tahun 2045 diharapkan Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar nomor empat di dunia, tentu transportasi menjadi tulang punggung agar ekonomi negara kita tetap stabil.

“Semakin banyak profil investasi di Indonesia yang membangun rencana kerja konsep penataan Hub and Spoke, baik untuk barang ataupun orang, ini akan lebih baik untuk negara agar bisa lebih berkembang dan mensejahterakan masyarakat. Tidak hanya dari investor saja kami sebagai pelaku usaha juga mengharapkan dukungan dari Pemerintah melalui Kementerian terkait agar mempermudah investasi di dalam negeri,” katanya.

Bahkan, kata Denon, pihaknya juga telah melakukan pembicaraan yang intensif dengan calon investor di Kanada. Dimana pihaknya memiliki target investasi sebesar 1 miliar dolar AS.

“Investasi ini akan kita gunakan untuk menjadi kerja sama dengan bandara-bandara BUMN dan juga akan kita kolaborasikan dengan bandara-bandara di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan atau UPBU. Semua ini dengan tujuan untuk membangun konektivitas yang lebih baik sehingga bisa meningkatkan perekonomian nasional,” jelasnya.

Sementara itu, CEO ADB Group Margaret TJ mengatakan pihaknya ingin mengambil bagian dalam berperan aktif untuk memajukan dunia penerbangan di Tanah Air. Dengan kontribusi ini diharapkan perekonomian di Tanah Air bisa lebih maju lagi.

“Kami percaya dengan kemampuan Whitesky Group dan tim, yang telah berpengalaman cukup lama di bidang trasportasi udara ditambah dengan kemampuaan dari ABD Group maka dengan kolaborasi ini kami berharap bisa sukses dalam memwujudkan visi dan misi bersama demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” katanya.