JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan agar tarif LRT Jabodebek diturunkan kembali. Pasalnya, saat ini rangkaian kereta yang dioperasikan hanya 8. Kondisi ini membuat waktu tunggu atau headway kereta mencapai 1 jam.
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan waktu tunggu atau headway seharusnya dibuat lebih singkat agar masyarakat mau menggunakan transportasi publik.
“Kalau kemudian headway-nya sampai 1 jam mana ada angkutan, masalah headway sampai 1 jam itu kan enggak lucu, 15 menit saja udah lama, itu ada satu jam,” katanya kepada wartawan, di Jakarta, ditulis Jumat, 17 November.
Agar tidak ditinggalkan masyarakat, Tulus bilang manajemen bisa menurunkan tarif LRT Jabodebek. Paling tidak, sambung dia, dikembalikan ke tarif promo di angka Rp5.000 sampai Rp10.000.
Adapun saat ini, manajemen memasang tarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh.
“Menurut saya kembalikan ke tarif promosi dulu Rp5.000 atau Rp10.000 untuk membangun loyalitas pengguna sampai headway kembali normal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tulus mengatakan LRT Jabodebek harus melakukan evaluasi terkait dengan kondisi waktu tunggu kereta yang mencapai 1 jam, dan tarif yang berlaku saat ini.
“Ini harus dievaluasi terkait dengan LRT (Jabodebek) itu menyangkut soal keandalan dari produknya,” ucapnya.
Pasalnya, sambung Tulus, jika dilihat dari kacamata konsumen, headway mencapai 1 jam ini bisa merugikan masyarakat sebagai pengguna LRT Jabodebek.
“Mau enggak mau, kalau memang headway-nya tidak bisa terpenuhi sangat-sangat merugikan konsumen dan juga merugikan LRT (Jabodebek) sendiri,” tuturnya.