Bagikan:

JAKARTA - Neraca perdagangan barang kembali mencetak surplus pada Oktober 2023, hal ini merupakan surplus ke 42 bulan berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 kembali surplus sebesar 3,48 miliar dolar AS atau naik dibandingkan pada bulan sebelumnya 3,41 miliar dolar AS.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, Bank Indonesia (BI) menilai pencapaian neraca perdagangan positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," jelasnya dalam keterangannya, Kamis, 16 November.

Adapun sumber utama surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 terutama bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan non migas yang mencapai 5,31 miliar dolar AS relatif stabil dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 5,33 miliar dolar AS.

Erwin menyampaikan surplus neraca perdagangan non migas didukung oleh tetap kuatnya ekspor non migas, terutama komoditas batubara, produk logam mulia dan perhiasan, serta produk manufaktur alas kaki dan besi dan baja.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi.

Dari sisi neraca perdagangan migas, terpantau defisit. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun menjadi 1,84 miliar dolar AS pada Oktober 2023 sejalan penurunan impor migas yang lebih dalam dari penurunan ekspornya.