JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa saat ini perekonomian dunia semakin tidak jelas lantaran tantangan terus berdatangan silih berganti.
"Dunia sekarang ini makin tidak jelas, tantangan yang kita hadapi juga tidak semakin berkurang tetapi semakin bertambah," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha menyampaikan gejolak perekonomian global saat ini tidak menentu, namun perekonomian Indonesia masih tetap terkendali walaupun pergerakan rupiah melemah akibat dolar yang semakin menguat.
"Kalau dilihat sekarang sudah mulai terkendali dibandingkan sebelumnya. Indonesia inflasi terkendali tapi kan rupiah kita melemah sehingga harus di naikan suku bunga dan tentu kalo kita melihat di amerika kemarin inflasi belum terkendali, sehingga mereka propam dengan menaikan suku bunga hingga terkendali, sekarang sudah terkendali," kata Dennis di Menara Mandiri, Kamis 9 November.
Dennis menyampaikan meski mengalami gejolak Indonesia masih tetap melakukan investasi meski perlu selektif agar tetap mendapatkan keuntungan.
"Justru kita disaat gejolak kita masih melakukan investmen apalagi sekarang sudah mulai terkendali kita lakukan dari awal memang pruden selective banyak opportunity kalau mengingat ketika summer ekonomi eforia semuakan mahal begitu lagi ada winter lumayan,"ucapnya.
Dennis Pratistha menyampaikan akan selektif melakukan pendanaan. Pasalnya, MCI melihat adanya perlambatan ekonomi baik di level global maupun Indonesia.
"Dari awal strategi kita tidak berubah, kita selalu selektif seperti yang saya highligh tadi kita hanya invest ke companies yang confident yang membantu mereka growth," jelasnya di Menara Mandiri, Kamis 9 November.
BACA JUGA:
Di sisi lain, perusahaan startup portofolio MCI sudah mulai fokus terhadap performa finansial, terutama untuk mencapai profit dan berhati-hati dengan mengoptimalkan pengeluarannya dan fokus menjalankan strategi untuk mencapai profit.
"Kita hanya melihat perusahaan-perusahaan yang potensial untuk reach profitability, kita bukan investor yang fomo, kita bener-bener very selektif ke companies yang bisa bener-bener subsiten," jelasnya
Hal terpenting yang wajib diwaspadai di 2023 adalah mengenai bagaimana perusahaan tumbuh, mempertahankan valuasi dan bertahan dalam kondisi yang cenderung sulit serta penuh tantangan.