JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan ketegangan geopolitik antara Israel dan Palestina diperkirakan akan memberikan efek yang besar bagi perekonomian global tidak terkecuali perekonomian domestik membuat harga minyak kembali naik.
Airlangga menyampaikan saat ini pemerintah akan terus lakukan langkah antisipasi terhadap berbagai risiko akibat ketidakpastian global. Terutama pada pergerakan harga komoditas termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM), mengingat negara di Timur Tengah merupakan salah satu penghasil minyak terbesar di dunia.
"Risiko perang, kita masih monitoring karena biasanya kalau ada ketegangan, yang terkena adalah komoditas termasuk BBM dan komoditas lain," Ujarnya dalam konferensi pers, di kantornya, Jakarta, Senin, 6 November.
Airlangga menyampaikan belum dapat memastikan ketegangan geopolitik tersebut akan berlangsung seberapa lama. Lantaran perekonomian global diperkirakan sedang mengalami perlambatan, sehingga akan memberikan dampak yang kuat pada perekonomian global dari ketegangan di dua negara tersebut.
BACA JUGA:
Menurut Airlangga perekonomian global masih belum stabil lantaran belum sepenuhnya pulih dari perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut.
“Pemerintah terus mengantisipasi berbagai risiko, akibat ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah, yang tentu Ukraina belum selesai, Israel-Hamas menambah ketidakpastian. Dunia baru mulai bisa bernafas, kini nggak bisa nafas lagi,” ungkapnya.
Airlangga menyampaikan berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi global semakin melambat ditambah dampak perubahan iklim yang membuat pasokan pangan akan terganggu dan belum teratasi.