Bagikan:

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) sebagai salah satu Perusahaan BUMN konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia melaporkan bahwa dalam empat tahun terakhir di masa kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir telah menyelesaikan dan sedang mengerjakan cukup banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) dan juga meraih perolehan proyek di luar negeri. Sehingga dengan capaian tersebut kapasitas dan kapabilitas PTPP semakin meningkat.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebutkan saat ini Perusahaan dipercaya mengerjakan 30 proyek strategis nasional, dimana 10 Proyek telah diselesaikan tahun ini dan 20 Proyek masih dalam tahap pengerjaan. Dari sektor Proyek Strategis Nasional yang dikerjakan, terdapat 37 persen proyek Bendungan, 26 persen proyek pembangunan jalan tol, 13 persen proyek fasilitas prasarana transportasi (Bandara dan Pelabuhan), sisanya terdiri atas proyek pos lintas batas, serta Proyek EPC dan infrastruktur lainnya.

"Proyek-proyek strategis nasional yang dikerjakan PTPP merupakan proyek yang memiliki dampak besar terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia. Proyek jalan tol, bandara dan pelabuhan misalnya, merupakan infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas antar daerah dan menurunkan biaya logistik nasional," kata Novel, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 24 Oktober.

Selain meningkatkan konektivitas, proyek PTPP terbukti mampu memberikan manfaat lainnya seperti proyek bendungan yang dapat mengairi ratusan hektar sawah dan digunakan sebagai pengendali banjir.

Menurut Novel, selama ini PTPP sebagai bagian dari BUMN memang dipacu untuk menguatkan DNA korporasi berkelas dunia di Kementerian BUMN.

Semua pencapaian ini tidak lepas dari kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.

"Dengan kepemimpinan yang kuat, langkah transformasi yang berani, serta kerja dan hasil nyata, berhasil meletakkan fondasi BUMN yang semakin kokoh untuk Indonesia yang lebih maju," jelas Novel

Selain itu, pada tahun 2023 ini PTPP bersama Adhi Karya juga mendapatkan 2 paket proyek internasional yaitu Proyek Commuter Railway di Filipina yang telah ditandatangani pada bulan Juli 2023 dengan total nilai kontrak Rp3,5 triliun. Proyek Railway tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi kemacetan Ibu Kota Manila. Dengan ini membuktikan bahwa pada masa transformasi BUMN, PTPP memiliki kompetensi dan mampu meraih proyek pada level global.

Sekretaris Perusahaan Bakhtiyar Efendi mengatakan bahwa PTPP juga mendapatkan amanah untuk mengerjakan proyek monumental di Ibukota Nusantara (IKN) seperti kantor presiden, istana negara, dan kantor kementerian sekretariat negara yang ditargetkan akan selesai pada 2024.

"Saat ini Progress Proyek Kantor Presiden mencapai 47,9 persen, Proyek Istana Negara mencapai 31.76 persen, dan Proyek Kantor kementerian sekretariat negara mencapai 31,44 persen," tegas Bakhtiyar.

Bahkan beberapa Proyek IKN seperti Proyek Istana Negara dan Lapangan Upacara ditargetkan untuk dapat digunakan dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang.

Dalam melaksanakan kegiatan korporasi, Novel Arsyad selaku Direktur Utama PTPP menyatakan bahwa perseroan mengacu pada tata Kelola perusahaan yang baik (GCG). Sehingga semua proses kegiatan korporasi bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami berkomitmen untuk menerapkan good corporate governance yang baik, sehingga semua proses bisnis dan tata kelola Perusahaan dapat dipertanggungjawabkan. Serta kami mohon dukungan dari berbagai pihak agar pengerjaan Proyek Strategis Nasional dan Proyek lainnya dapat selesai sesuai dengan target serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan negara," jelas Novel.