Bagikan:

JAKARTA - Presiden Direktur Medco Grup Hilmi Panigoro beri jawaban soal kabar PT Medco Energi Internasional Tbk yang meminta pemerintah menaikkan harga gas bumi di hulu. Sebelumnya diberitakan jika ada usulan dari PT Medco Energi Internasional Tbk untuk menaikkan harga jual gas di hulu.

Hilmi menyebut jika harga gas dan alokasi berada di tangan dan pemerintah dan tidak bisa diintervensi.

"Kalau di Indonesia, yang namanya alokasi dan harga gas sepenuhnya ditentukan pemerintah. Jadi kal kita sih sebagai prdusen berusaha produksi gas sebanyak mungkin dan seefisien mungkin," ujar Hilmi kepada media yang dikutip Selasa, 17 Oktober.

Dikatakan sebelumnya alasan Medco meminta menaikkan harga gas di hulu adalah karena lapangan yang dikelola merupakan yang dari sisi produksinya sudah mengalami penurunan sehingga operator memerlukan upaya lain dalam meningkatkan produktivitasnya. Dengan adanya penyesuaian harga gas di hulu, Medco dapat mepertahankan produksi gas di Lapangan Grissik Blok Corridor.

Menanggapi hal ini, Himi mengakui jika lapangan tersbut memang sud mature namun ia memastikan produksi masih bisa dilakukan sebab Medco memiliki kemampuan mempertahankan produksi lapangan mature.

"Kalau mature sih pasti, kan dah tua. Tapi kita sebagai salah satu perusahaan seperti Medco adalah kemampuan pertahaan produksi di lapangan yang sudah mature dan kita sudah buktikan berkali-kali," urai Hilmi.

Sementara itu terkait biaya, Hilmi memastikan Medco masih menjadi salah satu perusahaan yang andal dalam menjaga cost leadership.

"Soal biaya hari ini Alhamdulilah, salah satu kelebihan Medco adalah menjaga cost leadrship dan ini overall msh bisa jaga. Cost kita masih di bawah 10 dolar per barel oil ekuivalen," pungkas Hilmi.

Ditemui secara terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pihaknya akan bernegosiasi dengan pemangku kepentingan di hulu yakni produsen dan pembeli gas sehingga harga gas tidak akan meningkat.

Tutuka melanjutkan, Kementerian ESDM juga akan melakukan evaluasi terhadap biaya yang dikeluarkan Medco dalam mengelola Blok Corridor agar dapat diberikan insentif tambahan kepada operator.

"Lapangan Grissik Medco kita evaluasi. Yang pertama kita pertimbangkan cost-nya harus wajar, benchmark ada. IRR itu akibat dari costnya, jadi harus benerin dulu costnya," pungkas Tutuka.