JAKARTA - Sebagai salah satu upaya membentuk jalan tol yang berkarakter pada 2024 di seluruh Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kualitas layanan jalan tol dan rest area pada 2023.
Salah satu yang dilakukan penilaian adalah Jalan Tol Jakarta-Bandung, yang dilaksanakan pada Selasa-Kamis, 10-12 Oktober 2023.
Tim Ahli/Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) Sudirman mengatakan, selain pemenuhan Standar Mutu Penilaian (SPM) yang seharusnya dipertahankan, di 2023 ini penilaian juga menekankan pada investasi ekonomi untuk mendukung produk lokal di kawasan sekitar jalan tol.
Selain itu, terdapat pemenuhan aspek kesetaraan gender dan kepedulian masyarakat terhadap jalan tol yang sudah dilaksanakan oleh setiap Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai pihak pengelola, demi tercapainya Toll for All sebagai tema JTB tahun ini.
"Sesuai dengan instruksi presiden melalui Menteri PUPR, UMKM dan usaha lokal perlu diperbanyak untuk meningkatkan kualitas jalan tol dengan baik. Selain itu, perlu adanya peningkatan informasi objek-objek yang memiliki nilai ekonomis dan pariwisata di sekitar ruas jalan tol dan rest area," kata Sudirman dalam keterangan resminya, Jumat, 13 Oktober.
Tim Ahli/Pakar Penilaian JTB Yuana Sutyowati menambahkan, rest area terintegrasi dengan fungsi-fungsi daya dukung tol yang memengaruhi kenaikan tarif SPM tol. Sehingga, kualitas serta nilainya juga perlu dijaga dan ditingkatkan oleh BUJT dan mitra.
"Rest area sebenarnya sudah memberikan dampak positif bagi UMKM lingkungan sekitar, karena masyarakat diberikan venue dan akses berjualan yang lebih baik dibanding di luar rest area," ucapnya.
Yuana menyarankan pihak BUJT dan mitra agar bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam melakukan berbagai pelatihan, seperti standarisasi produk, sertifikasi halal, hingga pengurusan hak merek.
"Untuk membenahi kios UMKM juga dapat bekerja sama dengan pihak bank dengan Kredit Usaha Mikro (KUR). Semua ini demi meningkatkan kualitas UMKM dan masyarakat yang berjualan di rest area," ujar Yuana.
Sementara itu, Senior Manager RO 3 PT Jasamarga Metropolitan Tollroad Agni Mayvinna mengatakan, pihaknya terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan SPM dari tahun ke tahun, supaya kualitas jalan tol semakin baik.
Mulai dari beautifikasi, pemeliharaan sarana pelengkap jalan tol, hingga rencana penambahan signage dengan ornamen lokal sebagai ciri khas dari ruas jalan tol yang dikelola.
"Kami juga terus mendukung lokal branding dengan memberikan tenant khusus bagi UMKM produk tembikar dan batik khas Purwakarta. Kemudian, menyediakan Kampoeng UMKM yang menjual aneka kuliner khas setempat, dan hiburan oleh seniman lokal di kawasan rest area," tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun ruas yang dinilai pada Jalan Tol Jakarta-Bandung meliputi ruas Cikampek-Padalarang-Cileunyi (122,9 km), ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan (61,715 km), ruas Soreang-Pasirkoja (8,15 km) dan ruas Cibitung-Cilincing (34,7 km).
Selain PT Jasamarga Metropolitan Tollroad, BUJT pengelola lainnya yakni PT Citra Karya Jabar Tol, PT Citra Marga Lintas Jabar, dan PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways.
Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) sendiri dilakukan mulai 12 Juni 2023 hingga 30 November 2023. Hasil penilaian akan diumumkan saat Hari Bakti PU ke-78, pada 3 Desember 2023.