Bagikan:

JAKARTA - Peruri akan memanfaatkan aset perusahaan menjadi ruang publik. Langkah ini untuk menghidupkan kembali ‘spirit’ Kebayoran Baru sebagai Garden City. Adapun masterplan baru akan bertitik tolak dari pembangunan Urban Park atau Taman Kota Peruri.

Pembangunan juga mendapat dukungan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan juga Pemprov DKI Jakarta.

Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, Kota Peruri akan menjadi wajah baru dengan mengusung konsep pembangunan yang tidak masif melalui low density dan low rise development, serta tetap membawa pelestarian nilai-nilai cagar budaya di antara konsep bangunan modern.

“Kami akan memulai pembangunan Kota Peruri, tidak dari peletakan batu pertama seperti yang biasa dilakukan dalam pembangunan gedung pencakar langit, namun dari penanaman pohon di Kota Peruri yang akan menjadikan ex kawasan industri ini memberikan 1,08 hektar area penghijauan serta wadah yang lebih luas bagi kegiatan kreatif warga kota Jakarta,” tururnya dalam acara groundbreaking, di Kota Peruri, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 13 Oktober.

Kota Peruri memiliki lokasi yang sangat strategis dikelilingi dengan beberapa fasilitas public transportation, di antaranya Terminal Bus Blok M, Halte Bus Transjakarta dan Stasiun MRT, sehingga menjadikan kawasan ini masuk ke dalam kawasan TOD (Transit Oriented Development).

“Kota Peruri ke depannya akan menjadi pusat aktivitas yang mendorong pengunjungnya untuk menggunakan transportasi publik guna mendukung pengurangan emisi,” ucapnya.

Kota Peruri merupakan sebuah kawasan terintegrasi yang terdiri dari 7 zona aktivitas yaitu Peruri Office, Heritage Fine Dining and Resto, Urban Park, Art and Creative Gallery, Food and Beverage, MICE, dan Commercial Office dengan mengusung empat prinsip perencanaan yaitu inklusif, dinamis, otentik, dan adaptive-reuse.

Salah satu zona yang terdapat di Kota Peruri adalah Urban Park atau yang disebut Taman Kota Peruri untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau di tengah kota Jakarta Selatan.

Taman Kota Peruri juga menyumbang sebagian besar ruang terbuka hijau dengan total keseluruhan seluas 1,08 hektare yang akan menjadi salah satu sumber penghijauan di tengah Jakarta Selatan.

Groundbreaking ini ditandai dengan penanaman Pohon Sawo Kecik oleh Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Peruri dan Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo.

“Tidak seperti umumnya project pembangunan di mana kita baru dapat melihatnya setelah jadi, kami ingin melibatkan para stakeholder dalam prosesnya sejak awal melalui pemanfaatan area publik secara bertahap,” kata Dwina.

Bersamaan dengan groundbreaking Taman Kota Peruri juga diselenggarakan acara Festival Peruri Hijau yang bertujuan untuk mengenalkan dukungan Peruri terhadap keberlanjutan lingkungan melalui pameran, fashion dan musik yang diselenggarakan pada Jumat-Minggu, 13-15 Oktober 2023.

Adapun Festival Peruri Hijau terbuka untuk publik yang menghadirkan pameran karya seni dan festival musik yang didukung oleh M Bloc Festival.