Bakal Perluas Proyek Hilirisasi Rumput Laut ke Maluku Utara, Ini Penjelasan KKP
Dirjen PDSPKP KKP Budi Sulistiyo. Foto: Theresia Agatha/VOI

Bagikan:

BANDUNG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana memperluas proyek percontohan (modelling) hilirisasi rumput laut ke daerah Maluku Utara.

"Rencana mau ke Maluku Utara. Saat Wakatobi sudah jadi tahap satu, kami akan cari lagi survei seperti apa," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 11 Oktober.

Budi mengatakan, proyek percontohan yang bakal dibangun kemungkinan akan lebih luas dari kawasan di Wakatobi, sehingga pembangunannya bisa berkembang ke seluruh Indonesia.

"Bisa jadi (lebih luas), karena Indonesia negara kepulauan. Artinya, banyak teluk, perairan tenang, tapi juga pasti sudah ada berkembang satu pemanfaatan, itu juga harus kami jaga," ujarnya.

"Supaya itu jadi lahan rumput laut yang bersih dan berimbang dengan pemanfaatan lainnya," tambah Budi.

Dia menambahkan, China kembali menjadi negara yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek tersebut. Menurut Budi, China akan datang langsung ke Indonesia untuk melihat potensi yang dihasilkan dari proyek tersebut.

"Karena produsen rumput laut terbesar, kan, China. Nah, hilirisasi enggak cuman bahan mentah, jadi kami siapkan bahan baku yang baik dulu, diolah di sini dulu, sehingga nanti nilai komoditasnya naik. Untuk mencapai itu, masyarakat perlu proses dan teknologi," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) mewujudkan rencana pembangunan modelling budi daya rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Sinergi tersebut meliputi penyediaan lahan untuk modelling, sarana dan infrastruktur pendukung serta penyiapan industri hilirisasi rumput laut.

"Rencana pembangunan ini untuk masyarakat Wakatobi karena pengelolaannya nanti sepenuhnya oleh masyarakat. Jadi, bagaimana budi daya rumput laut bisa membawa kesejahteraan ke depannya, dan modelling tidak hanya pengembangan di hulu, tetapi juga hilirnya," kata Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 15 Agustus.

Ke depan, kata Tebe sapaan akrabnya, proyek percontohan ini akan memanfaatkan area seluas 50 hektare (ha) dengan jenis rumput laut yang dikembangkan adalah Cottonii.

KKP akan membangun sarana prasarana budi daya, seperti kebun bibit rumput laut, unit produksi bibit rumput laut kultur jaringan, hingga menyediakan pelampung batok kelapa hasil inovasi KKP sebagai material pendukung kegiatan budi daya yang lebih ramah lingkungan.

Tebe memastikan, pembangunan modelling yang menjadi mandat Presiden Jokowi itu seratus persen melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama kegiatan budi daya. Seluruh infrastruktur yang akan dibangun pun sepenuhnya untuk mendukung produktivitas pembudidaya di Wakatobi.

Dia menambahkan, KKP juga akan menyiapkan ekosistem usaha agar rumput laut yang dihasilkan bisa langsung diserap industri pengolahan, sehingga harganya menjadi lebih stabil.