JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR telah mengalokasikan dana senilai Rp2,2 triliun untuk Program Padat Karya Tunai (PKT) bidang permukiman tahun 2023.
Program yang tersebar di 5.394 lokasi dengan target menyerap 65.970 tenaga kerja itu disalurkan melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan.
Infrastruktur kerakyatan itu seperti program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), dukungan Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan, termasuk Pondok Pesantren, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
"Pembangunan infrastruktur padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 3 Oktober.
Berdasarkan data Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR hingga 26 September 2023, serapan keuangan PKT bidang permukiman tahun 2023 telah mencapai 81,95 persen dari total anggaran Rp2,2 triliun atau sebesar Rp1,8 triliun.
Besaran anggaran tersebut telah merealisasikan pekerjaan fisik mencapai 68,61 persen dengan serapan tenaga kerja 51.891 orang.
Untuk rinciannya, Program Pamsimas disalurkan di 970 lokasi dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 8.236 orang. Lalu, untuk Sanimas di 1.447 lokasi dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 14.950 orang dengan progres fisik mencapai 58,32 persen.
Program padat karya bidang permukiman lainnya adalah pembangunan sanitasi pondok pesantren/lembaga pendidikan keagamaan yang tersebar di 1.397 lokasi di Indonesia.
Kegiatan program ini meliputi pembangunan bangunan MCK yang terdiri dari bilik mandi dan kakus/toilet, tempat wudhu, tempat cuci tangan dan cuci pakaian, serta instalasi pengolahan air limbah domestik dengan progres fisik 51,74 persen dan menyerap 10.059 tenaga kerja.
BACA JUGA:
Kemudian, pembangunan TPS3R yang pada tahun 2023 dilaksanakan di 217 lokasi dengan anggaran sebesar Rp147 miliar dan progres fisik mencapai 30,92 persen, serta menyerap 1.464 tenaga kerja.
Pembangunan TPS3R dengan melibatkan masyarakat diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran serta praktik langsung kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Terakhir, Program PISEW yang pada tahun 2023 ditargetkan menjangkau 1.363 lokasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp670 miliar untuk 22.381 tenaga kerja.
Progresnya saat ini sudah terlaksana sebesar 94,43 persen, yang tersebar di 916 lokasi dengan serapan tenaga kerja sebanyak 17.182 orang.