Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat program padat karya Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) hingga 6 September 2022 telah menyerap 122.066 tenaga kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai sangat penting bagi masyarakat dengan penghasilan rendah.

“Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Padat Karya Tunai juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok,” katanya dalam keterangannya dikutip Antara, Rabu 7 September.

Berdasarkan data e-monitoring pada 6 September 2022, capaian pekerjaan fisik P3-TGAI sudah sebesar 84,35 persen senilai Rp1,74 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 122.066 orang di 8.945 lokasi.

Dengan percepatan realisasi program Padat Karya Tunai ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat Pandemi COVID-19 yang terjadi sekarang.

Salah satu Provinsi yang telah selesai pengerjaan untuk P3-TGAI tahun 2022 adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 90 titik, tersebar di Pulau Timor di 29 lokasi, Pulau Flores di 34 lokasi, dan Pulau Sumba di 27 lokasi.

Serah terima dilakukan setelah progres pekerjaan selesai 100 persen dan ditandai dengan penandatangan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air kepada masing-masing kepala desa dan Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

Program Padat Karya Tunai melalui P3-TGAI yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR terus bergulir di seluruh Indonesia. Pada tahun 2022, pelaksanaan P3-TGAI menjangkau 10.000 lokasi dengan total anggaran Rp2,25 triliun.