Bagikan:

JAKARTA - Manajemen PT Amman Mineral Internasional Tbk. mengumumkan pendapatan bersih perseroan ambles sebesar 78 persen pada semester I 2023. Penurunan ini sebagai imbas atas penundaan ekspor konsentrat.

Direktur Utama Amman, Alexander Ramlie dalam keterangannya mengatakan, dengan penurunan tersebut Amman meraup pendapatan sebesar 122 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Kemudian penjualan tembaga Amman pada semester I mencapai 76 juta pon dengan harga jual rata-rata 4,48 dolar AS per pon dan penjualan emas sebesar 119 kilo ons dengan harga jual rata-rata 2,004 dolar AS per ons," ujar Alexander yang dikutip Senin 2 Oktober.

Ia menambahkan, harga jual rata-rata tembaga meningkat dari 4,23 dolar ASper pon menjadi 4,48 dolar AS per pon, sedangkan untuk emas meningkat dari 1,852 dolar AS per ons menjadi 2,004 dolar AS per ons.

Sementara itu EBITDA tercatat sebesar 336 juta dolar AS pada semester pertama 2023, turun 61 persen dari 871 juta dolar AS pada enam bulan pertama 2022.

"Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan karena tertundanya pemberian izin ekspor serta peningkatan biaya pemrosesan bijih stockpiles dengan kadar lebih rendah," kata dia.

Sementara, margin EBITDA turun menjadi 58 persen dari sebelumnya 63 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Menurutnya hasil tersebut sesuai dengan perkiraan sebelumnya yang juga sudah dikomunikasikan pada waktu proses IPO.