Bagikan:

PURWAKARTA - Lenzing Group melalui anak usahanya PT South Pacific Viscose meluncurkan produk Lenzing Ecovero. Produk ini memiliki serat viscose yang memiliki sertifikasi EU Ecolabel.

Presiden Direktur PT South Pacific Viscose Sri Aditia mengatakan, langkah ini dilakukan selain sebagai strategi bersaing dengan pelaku tekstil lain, juga untuk membantu Lenzing memenuhi permintaan yang meningkat di kalangan konsumen yang peduli lingkungan.

Produk tekstil viscose ini memiliki limbah lingkungan lebih rendah. Seiring dengan hal tersebut, Lenzing juga telah berhasil mentransformasi pabriknya di Indonesia dengan pengurangan emisi sulfur serta jejak CO2 serta diharapkan juga dapat berkontribusi terhadap pengurangan limbah air.

"Dengan memproduksi serat Lenzing Ecovero untuk aplikasi tekstil dan Veocel Viscose untuk aplikasi non-woven yang bersertifikat EU Ecolabel, kami ingin dapat berkontribusi pada industri tekstil yang lebih bersih dan hijau sambil memenuhi tuntutan konsumen yang peduli akan lingkungan," ujar Sri Aditia di Purwakarta, Kamis 21 September.

Lebih lanjut kata Sri Aditia, pihaknya kini sudah siap menerima pesanan serat Lenzing Ecovero baik untuk ekspor maupun pelanggan domestik.

Stephan Sielaff, Chief Executive Officer dari Lenzing Group menambahkan, pihaknya terus bekerja keras dalam menjadikan industri tempat beroperasi semakin memiliki nilai yang berkelanjutan dan mendorong transformasi model bisnis tekstil dari linear menjadi sirkular.

Ia melanjutkan, konversi pabrik Purwakarta yang berdekatan dengan mitra rantai nilainya di Asia Pasifik memungkinkan transportasi serat viscose yang lebih bertanggung jawab, dalam kuantitas besar memiliki jarak dan waktu tunggu yang lebih pendek. Sehingga mengurangi jejak karbon pada rantai pasok tekstil secara keseluruhan saat memenuhi kebutuhan jenama dan peritel konsumen di Asia.

Diproduksi dengan penggunaan energi fosil dan air yang lebih rendah hingga 50 persen dibandingkan viscose pada umumnya dan memiliki sertifikasi EU Ecolabel yang diakui secara internasional, serat viscose dengan merek Lenzing Ecovero telah digunakan dalam woven untuk fesyen dan produk pakaian rajut seperti atasan, dress, kaos, dan loungewear penuh gaya.

"Kawasan Asia Pasifik merepresentasikan banyak potensi dan kesempatan pertumbuhan untuk kami. Sebagaimana jenama dan peritel terus melakukan konfigurasi ulang atas jaringan manufaktur mereka, kawasan ini telah menjadi pusat bagi seluruh komponen rantai pasok, mulai dari pemintal, penenun, perajut hingga pembuat garmen dan kantor pengadaan," ucap Florian Heubrandner, Executive Vice President Global Textiles Business Lenzing AG.

Peluncuran produk ini seiring pula dengan tujuan Lenzing untuk mengurangi emisi CO2 per ton produk di seluruh grup sebesar 50 persen pada 2030, dan mencapai produksi netral CO2 pada 2050.

"Pabrik yang telah dikonversi ini berhasil mengurangi emisi CO2 hingga sekitar 130.000 ton setiap tahunnya. Faktor penting yang memungkinkan Lenzing mencapai transformasi perintis ini adalah konversi dari energi berbasis fosil menjadi energi berbasis panas bumi di pabrik tersebut," kata Florian.