JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi langkah PT South Pacific Viscose (SPV) yang telah menggelontorkan investasi senilai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp1,5 triliun.
PT SPV sendiri merupakan produsen terbesar serat rayon di Indonesia, yang merupakan anak usaha Lenzing Group asal Austria.
Investasi tersebut digunakan untuk melaksanakan upaya transformasi teknologi dengan tujuan melakukan diferensiasi produk dan implementasi sustainability melalui pengembangan lini produk rayon viscose yang lebih ramah lingkungan, yakni produk Lenzing Ecovero.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan, melalui penambahan investasi ini, total penyerapan tenaga kerjanya mencapai 1.500 orang.
"Peluncuran produk Lenzing Ecovero ini bisa menjadi contoh dan terobosan untuk perusahaan lainnya. Selain melakukan transformasi, juga turut meningkatkan penyerapan pasar internasional. Bahkan, termasuk menciptakan inovasi, karena inovasi merupakan kunci untuk lebih sukses dan berdaya saing," kata Taufiek dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 23 September.
Taufiek menyebut, produk Lenzing Ecovero juga membuka cakrawala dunia, sebagai produk dari Indonesia yang diminati pasar global. Selain itu, ini merupakan produk pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan sertifikasi rayon EU Ecolabel karena berasal dari kayu dan pulp yang lestari,
Tak hanya itu, produk ini juga memenuhi standar lingkungan yang tinggi dengan 50 persen lebih rendah emisi karbondioksida dan water impact di sepanjang siklus hidupnya, dari pengambilan bahan baku, produksi dan distribusi, hingga pembuangan.
"Ini menjadi nilai (value) yang baik buat industri TPT nasional. Jadi, saat ini momentum untuk membalikkan tekanan dampak global menjadi lebih optimistis," ujarnya.
Pengembangan Lenzing Ecovero menjadi salah satu bukti komitmen bersama dalam pengendalian emisi gas buang sektor industri pada wilayah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, serta sebagai implementasi Roadmap Net Zero Emission Tahun 2060.
BACA JUGA:
Di samping itu, sejalan dengan program pemerintah dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam meningkatkan kemampuan produksi serat sintesis dan membangun ekosistem hulu functional clothing serta inisiatif strategis mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability).
Sementara itu, Presiden Direktur PT South Pacific Viscose Sri Aditia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi sebuah perusahaan yang ramah lingkungan melalui produk-produk yang dihasilkan.
"Lenzing Ecovero ini sebagai salah satu produk yang ramah lingkungan dan merupakan pilihan yang lebih baik untuk para konsumen di industri tekstil," ungkapnya.