Ihwal Nasabah Bunuh Diri Usai Diteror Debt Collector, Manajemen AdaKami Buka Suara
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Manajemen AdaKami buka suara ihwal perbuatan oknum debt collector yang tidak manusiawi kepada nasabah hingga berujung bunuh diri.

Korban diduga tidak sanggup membayar jumlah tagihan yang hampir mencapai dua kali lipat.

Melalui keterangan tertulisnya yang diterima VOI, manajemen mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut.

"Terkait dengan dugaan yang diberitakan pada beberapa media sosial mengenai terduga korban dan praktik tidak patut yang dilakukan oleh oknum Desk Collection (DC) atau bagian penagihan hutang AdaKami, dengan ini kami menyatakan keperihatinan yang tulus dan mendalam serta komitmen kami dalam melakukan penyelidikan dan penanganan," tulis manajemen dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 September.

Manajemen juga menyebut lihaknya telah melakukan penyelidikan terkait penagihan tersebut. Untuk tujuan penyelidikan dan penanganan, AdaKami telah mengumpulkan data dan informasi yang relevan serta melakukan verifikasi terhadap nomor DC terkait pada ungahan akun @rakyatvspinjol.

"Saat ini, hasil penyelidikan kami menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami," imbuh manajemen.

AdaKami juga berjanji akan terus melakukan oenyelidikan secara mendalam dengan informasi dan data yang akurat guna melacak kebenaran kasus tersebut.

"Jika ada pihak yang memiliki informasi terkait, kami mohon untuk menghubungi kami melalui nomor telepon 15000-77 atau alamat email [email protected]," kata manajemen.

Sebagai platform P2P yang sah dan memiliki izin operasi dari OJK, lanjutnya, AdaKami menegaskan pihaknya tunduk dan sangat mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan dengan tegas menolak segala bentuk kekerasan dan praktek penagihan yang melanggar aturan dan tidak beretika.

AdaKami juga menegaskan bahwa pengiriman pesanan fiktif melalui jasa ojek online bukanlah bagian dari prosedur perusahaan dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan layanan AdaKami.

"Kami mengajak masyarakat, terutama para nasabah AdaKami, untuk aktif dalam mengumpulkan bukti- bukti yang lengkap dan melaporkan tindakan penagihan yang dianggap melanggar norma-norma etika kesopanan," lanjut manajemen.

Manajemen juga berkomitmen mengambil tindakan tegas jika menemukan bentuk kekerasan atau pelanggaran seperti yang dilaporkan dalam media sosial dalam beberapa hari terakhir.

'Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama semua pihak dalam menangani situasi ini dengan bijaksana," pungkas manajemen.

Terkait