Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui sosial medianya meceritakan mengenai kunjungan kerjanya ke Afrika beberapa waktu lalu.

Menurutnya ada satu momen yang paling berkesan saat kunjungan ke Afrika Selatan.

"Mereka meminta bantuan kepada Indonesia terkait pasokan listrik di sana yang sangat minim jumlahnya, sampai-sampai lampu kota di Johannesburg sering nyala-padam," ujar Luhut yang dikutip Senin, 4 September.

Padahal, kata dia, Afrika Selatan memiliki stranded gas yang berpotensi menghasilkan listrik sampai 100 megawatt. Mendengar hal ini , pemerintah Indonesa kemudian berinisiatif membuat kesepakatan antara Pertamina dan pihak Afrika Selatan untuk bekerja sama.

Tak hanya itu, Luhut menyebut terdapat beberapa kesepakatan kerja sama di bidang energi, sumber daya mineral, bahan pangan, bahkan pharmaceutical yang dapat dieksplorasi lebih jauh dengan Kenya, Zimbabwe, dan Tanzania.

"Jika dahulu Presiden Soekarno membakar semangat bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam KAA tahun 1955 untuk lepas dari cengkeraman kolonialisme, maka kerja sama dengan beberapa negara Afrika ini adalah upaya untuk terus menghidupkan nyala api 'Spirit Bandung'," lanjut Luhut.

Menurut Luhut, dengan bersatu memperjuangkan hak untuk mengolah kekayaan alam, Indonesia dan Afrika secara berdikari, dan saling berbagi pengalaman antar negara berkembang bagaimana mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, untuk masa dunia yang lebih setara dan berkeadilan.

Asal tahu saja, dalam kinjungan tersebut PT PLN (Persero) menjadi bagian dalam kunjungan bersejarah Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo untuk pertama kalinya ke Afrika. Dalam kunjungan ke Afrika pada 20-24 Agustus 2023, PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik yang juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Afrika, Tanzania Electricity Supply Co. Ltd. (TANESCO) untuk mengembangkan bisnis kelistrikan yang reliable dan sustainable. Kunjungan ini juga membuka ruang potensi kerja sama konkret yang akan memberi keuntungan bagi Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan TANESCO melihat sepak terjang PLN selama ini dalam bisnis kelistrikan dan menjadi perusahaan listrik global. Berkaca dari sepak terjang PLN, TANESCO ingin melakukan pengembangan bisnis yang sama di Afrika.

“Kami akan bekerja sama dalam pengembangan ekosistem sektor kelistrikan di Tanzania. TANESCO juga melihat transformasi bisnis yang PLN lakukan dan transformasi tersebut hendak diadaptasi oleh mereka di Tanzania. Apalagi, ke depan tantangan listrik berasal energi bersih harus dipecahkan bersama. Untuk itu, kami sangat terbuka atas kolaborasi ini,” ujar Darmawan.