YOGYAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta oleh Dana Moneter Internasional (IMF) agar membuka larangan ekspor bijih nikel. Namun di sisi lain, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menentang usulan untuk melonggarkan larangan ekspor tersebut. Lantas apa dampak larangan ekspor nikel?
Saran dari IMF kepada Indonesia untuk penghapusan larangan ekspor bijih nikel tersebut termuat dalam laporan bertajuk ‘IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation wit Indonesia’. RI telah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020 yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019.
Pengurus Hipmi menilai langkah yang diambil oleh Presiden Jokowi sudah tepat terkait larangan ekspor bijih nikel. Meski mendapat penolakan dari berbagai negara, Himpi menyampaikan bahwa pemerintah memang harus mengambil sikap tegas dan berani. Apa dampak larangan ekspor bijih nikel bagi Indonesia?
Dampak Larangan Ekspor Bijih Nikel
Kebijakan larangan ekspor bijih nikel dinilai akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Berikut ini beberapa dampak positif dari larangan ekspor bijih nikel:
- Memberikan Nilai Tambah bagi Komoditas Dalam Negeri
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan bahwa kebijakan larangan ekspor bijih nikel dapat memberikan nilai tambah bagi komoditas di Indonesia. Kebijakan tersebut menjadi salah satu langkah pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat struktur industri di dalam negeri.
"Ini kan meningkatkan nilai tambah, dan dengan keputusan itu neraca pembayaran kita makin kuat, ya harusnya malah makin bagus, kan kayak gitu," kata Sri Mulyani di Gedung DPR pada (4/7/2023).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, juga mengatakan bahwa kebijakan tersebut dilakukan untuk menggenjot proyek hilirisasi material tambang.
Luhut mengatakan proyek tersebut dapat meningkatkan nilai jual ekspor hingga 10 kali lipat. Contohnya sumber daya nikel di dalam negeri diolah menjadi beberapa produk besi dan baja. Dibanding menjualnya dalam bentuk barang mentah, lebih baik dipasarkan dalam bentuk yang sudah diolah sehingga mempunyai nilai tambah lebih besar.
BACA JUGA:
- Dijadikan Pasokan Baterai dan Kerangka Kendaraan Listrik
Luhut juga mengungkapkan bahwa hilirisasi bijih nikel dapat digunakan untuk pasokan baterai dan kerangka kendaraan listrik. Pemerintah akan mengolah bijih nikel menjadi precursor dan material katoda yang selanjutnya diproduksi menjadi baterai ion lithium.
- Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
Proyek hilirisasi bijih nikel juga memiliki perpanjangan dampak baik bagi masyarakat di Indonesia. Untuk menggejot produksi baterai dan kerangka kendaraan listrik di dalam negeri, pemerintah pastinya membutuhkan tenaga kerja. Pemerintah akan meningkatkan lapangan pekerjaan. Contohnya, adanya pabrik kerangka kendaraan listrik di Morowali terbukti meningkatkan jumlah pekerja di daerah tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai dampak larangan ekspor bijih nikel yang diberlakukan oleh Indonesia. Alasan pemerintah menerapkan kebijakan tersebut karena volume nikel diekspor sudah terlalu besar. Indonesia sudah memiliki rencana sendiri untuk penggunaan cadangan nikel.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.