JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa ASEAN 2023 bertujuan menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"ASEAN 2023 juga bertujuan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Menko Airlangga dikutip dari Antara, Sabtu.
Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia bertujuan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN untuk mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.
"Indonesia bertekad untuk melangkah maju dalam ASEAN 2045 yang lebih adaptif, responsif, dan kompetitif," tambahnya.
Kepemimpinan Indonesia di ASEAN akan fokus pada upaya memperkuat ASEAN untuk menjadi kawasan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan pertumbuhan yang cepat.
Menko Airlangga menuturkan ASEAN harus membangun arsitektur kesehatan regional yang kokoh, menjaga ketahanan pangan dan energi, serta menjaga stabilitas keuangan.
Kerja sama negara-negara anggota ASEAN juga akan terus ditingkatkan khususnya di bidang ketahanan pangan dan ketahanan energi, kesehatan dan stabilisasi keuangan.
Di sisi lain, kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023 dilaksanakan pada saat dunia semakin kompleks.
Sudut pandang geopolitik dan ekonomi dunia sedang mengalami tantangan multi dimensi, seperti perujukan kekuatan besar yang perlu dikelola agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul.
Hal yang sama juga berlaku untuk kawasan Indo Pasifik, di mana Asia Tenggara merupakan pusat dinamika tersebut.
Dalam hal ini, kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023 juga berfokus menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai. ASEAN harus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak menjadi wakil siapapun.
"ASEAN harus menjaga perdamaian internalnya di Asia Tenggara dan kawasan Indo-Pasifik. Semua itu hanya bisa terjadi jika ASEAN terus memperkuat sentralitasnya," tuturnya.
Sementara itu, pada acara yang sama, Anggota Komite Eksekutif Kadin Net Zero Hub Anthony Utomo mengatakan pihaknya berfokus untuk mempercepat upaya Indonesia menuju net zero pada 2060 atau lebih awal.
Kadin Net Zero Hub merupakan inisiatif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendukung perusahaan nasional bertransisi menuju Net Zero Company.
Dilatarbelakangi dampak perubahan iklim sektor bisnis dan untuk mendukung target pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
BACA JUGA:
Kadin Net Zero Hub membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan membantu sektor swasta Indonesia merealisasikan komitmen net zero dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Selain itu, Anthony menuturkan dengan upaya kolektif ASEAN, negara-negara anggota ASEAN dapat memperkuat sentralitas ASEAN dalam pembangunan berkelanjutan dan melakukan aksi iklim demi ASEAN, dunia dan masa depan yang lebih baik.