Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara tentang hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Senin, 29 Agustus.

Arifin mengatakan, Kementerian ESDM akan terus mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan untuk mengatasi masalah polusi dari sektor transportasi.

"Kita sedang melakukan pendalaman untuk segera supaya memang diambil langkah menyediakan BBM yang ramah lingkungan itu juga mengacu pada pengalaman di tempat lain,” ujar Arifin kepada media yang dikutip Selasa 29 Agustus.

Menurutnya, dengan penggunaan BBM dengan nilai oktan tinggi bisa juga menjadi solusi mengatasi polusi di DKI Jakarta.

Ia menjelaskan, dalam gas buangan kendaraan bermotr terdapat polutan yang menjadi penyebab polusi dan harus segera dikurangi.

"Salah satunya dengan itu (penggunaan BBM oktan tinggi). CO2 itu kan sama saja hidrokarbon yang dipakai untuk itu. Tapi yang digunakan untuk mengurangi monoksida, terus kemudian sulfat atau timbal kalau ada itu itu memang harus dilakukan dengan perbaikan produksi BBM-nya," kata Arifin.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan, jika pihaknya sudah melakukan identifikasi suber-sumber polutan dan terdapat tihga penyebab yakni dari sektor transportasi, industri dan energi.

Untuk transportasi, ia mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

Sementara dari sektor industri juga sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian.

"Di bidang kita sendiri yaitu dari energi, apakah emisi dari pembangkit-pembangkit (listrik)," ujar Arifin.

Dia mengatakan, jika tuntutan penurunan emisi dunia sangat masif dilakukan.

Mengacu pada data BMKG, kata Arifin, kenaikan temperatur dunia setelah masa pra-industri bukan lagi 1,5 derajat Celcius, tetapi bisa naik dua kali lipat.

"Nah ini kan bahaya. Makanya itu kita harus lakukan identifikasi," pungkas Arifin.