JAKARTA – Enam negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam, telah mencapai kesepakatan dalam Nota Kesepahaman (NK) Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.
Sinergi tersebut diwakili oleh masing-masing bank sentral dalam sebuah seremoni di agenda ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) pekan ini di Jakarta.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kerja sama terbaru ini merupakan perluasan dari skema local currency settlement (LCS) menjadi local currency transaction (LCT).
“LCT merupakan ekspansi dari LCS yang menggunakan mata uang lokal,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 25 Agustus.
Perry menjelaskan, cara ini memungkinkan terjadinya perdagangan dan investasi yang lebih mudah diantara negara ASEAN. Bahkan, ke depan bakal dikembangkan transaksi untuk lalu lintas aset keuangan.
“LCT termasuk transaksi di-financial assets, dan government bond. Ini yang ke depan kita akan masukan beserta lainnya ke LCT. Ini yang sekarang kita signing langkah besar untuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Vietnam merupakan negara yang paling baru untuk bergabung dalam skema LCT.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat ASEAN, termasuk pada sektor pariwisata dan jasa lainnya.
“Saya selalu katakan ASEAN episentrum of growth. Kenapa ASEAN episentrum? karena ada pertumbuhan yang kuat dengan policy komunikasi dan kerjasama antara bank sentral juga dengan Menteri Keuangan. Aksi juga kita lakukan dengan think big act small but juga move fast dan wisdom bank sentral,” tutup Perry.