JAKARTA - Direktur Utama Inalum Danny Praditya buka suara soal rencana perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Danny mengatakan jika pihaknya memang memiliki rencana untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) atau menawaran saham perdana pada tahun 2024. Namun dengan melihat beberapa kondisi perusahaan, Danny menyebut jika tahun depan Inalum baru akan melakukan pra-IPO.
"Ada wacana untuk melakukan IPO di 2024 tapi melihat kondisi dan kesiapan, direncanakan di 2024 baru akan dilakukan pra-IPO," ujar Danny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis, 24 Agustus.
Untuk itu, kata dia, Inalum juga akan melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan -perusahaan aluminium kelas dunia untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan.
"Kita akan melakukan unlock value dari Inalum dengan melakukan strategic alligns dengan establish global player dengan indsutri aluminium," pungkas Danny.
BACA JUGA:
Sebelumnya, saat masih menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury membenarkan ada rencana Inalum menuju ke arah tersebut. Namun, Pahala menekankan hal ini akan melihat kondisi pasar saham dan waktu yang tepat.
"Nanti perlu kita lihat. Ini IPO-nya sudah banyak ya. Mau, sih. Tapi tergantung bagaimana kesiapan pasar. Timing pasar saat ini kan juga belum terlalu kondusif, kita nanti siapkan juga bisa masuk ke pasar melalui IPO. Tapi mengenai timing-nya yang perlu kita lihat," jelasnya.
Sekadar informasi, beberpa waktu lalu Inalum memang dikabarkan akan melakukan IPO. Sementara, Direktur Utama Holding Pertambangan atau MIND ID Hendi Prio Santoso mengaku sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah terkait split off tersebut.