Bagikan:

JAKARTA - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menyebut sektor perbankan Indonesia masih menunjukan tren positif, meski mulai termoderasi.

"Pertumbuhan kredit pada bulan Juni 2023 tercatat tumbuh 7,76 persen atau melambat jika dibandingkan akhir triwulan I 2023 sebesar 9,9 persen," ujar Andry dalam Media Gathering Bank Mandiri, Selasa, 22 Agustus.

Di sisi lain, lanjut Andry, pertumbuhan dana pihak ketiga juga terus melambat, tercatat mencapai 5,79 persen pada bulan Juni seiring perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi.

Meski demikian, Andry menyebut likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 82 persen.

"Pemerintah dan Bank Indonesia juga terus mengeluarkan kebijakan yang akomodatif bagi perekonomian dan sektor perbankan," lanjut Andry.

Lebih jauh ia menambahkan kebijakan repatriasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) diperkirakan akan menopang likuiditas sistem keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

“Bank Indonesia juga mengindikasikan pertumbuhan kredit tahun 2023 ini akan mencapai kisaran 9 – 11 perse . Saya meyakini bahwa perbankan akan selalu menjaga profil kualitas asetnya meskipun pertumbuhan kredit mulai termoderasi,” imbuh Andry.

Asal tahu saja, Bank Mandiri pun mendorong pertumbuhan ekonomi dengan aktif menyaluran pembiayaan. Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8 persen yoy mencapai Rp1.272,07 triliun.

Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8 perse yoy. Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid.

Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 24,9 persen yoy menjadi Rp25,2 triliun hingga Juni 2023.

Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8 persen atau naik 275 basis poin (bps) secara yoy. Sementara posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga solid di level 5,30 persen.

Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Hasilnya, sampai dengan Juni 2023 Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp242 triliun. Dari portofolio itu, porsi yang khusus untuk portofolio hijau sebesar Rp 115 triliun atau 11,7 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri.

“Tantangan ke depan memang tidak akan berkurang dibanding tahun ini, namun kami yakini bahwa di tengah volatility selalu terdapat opportunity,” pungkas Andry.